Fokus Solusi, DPRD NTB Minta Tak Ada Lagi Saling Tuduh Soal Banjir di Kota Mataram

“Perlu ada upaya penanganan semua pihak, perbaikan-perbaikan seperti drainase, pengerukan sungai akibat pendangkalan dan sampah. Jadi harus ada upaya revitalisasi,” tegasnya.
Ketua DPRD juga menekankan pentingnya koordinasi antara Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, serta percepatan penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanggulangan bencana.
“Kami minta agar pemerintah segera mengeluarkan Belanja Tidak Terduga untuk membiayai pengeluaran darurat atau mendesak seperti bencana. Bila perlu juga ditambah,” katanya.
Menurut data yang disampaikan oleh Kepala BPBD NTB, Ahmadi, total warga terdampak mencapai 30.681 jiwa, atau setara dengan 7.676 kepala keluarga. Enam kecamatan terdampak meliputi:
Sandubaya
Mataram
Cakranegara
Sekarbela
Selaparang
Ampenan
“Korban luka-luka sebanyak 15 jiwa dan korban mengungsi ada 520 jiwa. Sedangkan korban meninggal dunia dan hilang masih dalam proses pendataan,” jelas Ahmadi.
Ia juga menjelaskan, banjir disebabkan oleh meluapnya sungai-sungai di Mataram akibat hujan lebat yang turun sejak pukul 14.00 WITA hingga sore hari. Luapan air menyebabkan pemukiman terendam, pohon tumbang, puluhan kendaraan terseret arus, hingga robohnya tembok TPST Sandubaya ke badan jalan.
“Kondisi saat ini sudah kondusif. Tim gabungan tengah melakukan pembersihan material sisa banjir,” tutup Ahmadi.
Editor : Purnawarman