Alternatif Acara: Sederhana dan Bermakna
Sebagai solusi, Mendagri menyarankan agar acara pemerintah daerah digelar dengan sederhana. Misalnya cukup dengan tumpengan, doa bersama, atau pemberian santunan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, Tito juga menekankan agar pejabat maupun keluarganya tidak melakukan flexing atau pamer kekayaan di hadapan publik.
“Tolong ingatkan keluarga masing-masing terutama cara berpakaian, penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, kendaraan. Hati-hati, ini situasinya sangat tidak bagus, sensitif. Termasuk juga acara-acara pribadi, saya paham mungkin ada resepsi pernikahan, ulang tahun yang ingin dirayakan,” imbuhnya.
Instruksi Mendagri ini muncul menjelang tahun politik, di mana publik semakin kritis terhadap perilaku pejabat.
Fenomena “flexing pejabat” sebelumnya sempat viral di media sosial, menimbulkan kecaman luas karena dinilai tidak peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Kebijakan ini diharapkan memperkuat citra pemerintah daerah yang sederhana dan berpihak kepada rakyat, sekaligus mencegah kegaduhan politik baru.
Praktik seremonial sederhana sebelumnya sudah dilakukan beberapa daerah, misalnya mengganti pesta besar dengan program santunan anak yatim dan bantuan UMKM.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait