Utang RSUP NTB Capai Rp247,97 Miliar, Ekonom Soroti Tata Kelola Keuangan dan Ancaman Fiskal Daerah

Purnawarman
Edo Sagara Gustanto. (Foto: Dok Pribadi)
LOMBOK, iNewsLombok.id - Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang mencatat utang Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB mencapai angka fantastis Rp247,97 miliar menimbulkan kekhawatiran serius dari berbagai kalangan. Para ekonom menilai kondisi ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi mencerminkan lemahnya tata kelola keuangan di sektor layanan kesehatan pemerintah daerah.

Pengamat ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisis Ekonomi Nusantara, Edo Segara Gustanto, menjelaskan bahwa beban utang yang tinggi bisa menjadi sinyal awal dari krisis manajemen keuangan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Defisit operasional yang berlarut-larut menandakan adanya ketidaksesuaian antara proyeksi pendapatan dan struktur belanja rumah sakit. Ini bisa berakibat fatal jika tidak segera dikoreksi secara sistemik,” ujarnya, Selasa (24/6/2025).

Ancaman Terhadap Stabilitas Fiskal Daerah

Lebih lanjut, Edo menjelaskan bahwa situasi ini juga berdampak langsung terhadap keseimbangan fiskal Pemprov NTB, terutama dalam konteks pembiayaan pelayanan publik yang berkelanjutan. Bila tidak segera diatasi, utang RSUP NTB bisa memaksa pemerintah menalangi beban keuangan dari sektor lain yang tak kalah penting.

“Utang yang besar bisa mengganggu stabilitas keuangan daerah jika pemerintah harus menalangi defisit tersebut dari belanja sektor lain yang juga prioritas, seperti pendidikan atau infrastruktur,” tambahnya.

Editor : Purnawarman

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network