Pengamat PKAEN Nilai Banjir Sumatera Akibat Kegagalan Pemerintah Mengelola Lingkungan

Purnawarman
Edo Segara Gustanto. Istimewa

JAKARTA, iNewsLombok.id - Bencana banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah di Sumatera disebut bukan lagi sekadar fenomena cuaca ekstrem. Pengamat Ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisis Ekonomi Nusantara (PKAEN), Edo Segara Gustanto, menilai banjir berulang ini merupakan bukti nyata lemahnya tata kelola lingkungan oleh Pemerintah.

Edo menegaskan bahwa berbagai aktivitas industri ekstraktif dan pembukaan lahan yang tidak terkendali telah memperburuk kondisi ekologis di Sumatera. Menurutnya, pemerintah kurang serius melakukan pengawasan, sementara penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan masih jauh dari kata optimal.

“Banjir yang terjadi bukan hanya soal curah hujan tinggi. Ini tentang tata kelola lingkungan yang tidak dijaga dengan baik. Jika ekosistem rusak, maka masyarakat selalu menjadi korban utama,” ujarnya kepada media, Rabu (3/12/2025).

Lemahnya Pengawasan Industri dan Pembukaan Lahan

Edo menyampaikan bahwa pola bencana yang terus berulang menunjukkan ada persoalan struktural dalam kebijakan penggunaan ruang. Mulai dari alih fungsi hutan, pembukaan lahan perkebunan, hingga eksploitasi sumber daya alam yang tidak didampingi dengan analisis risiko yang memadai.

Bahkan, beberapa daerah di Sumatera diketahui mengalami penurunan tutupan hutan cukup drastis dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini memperparah risiko banjir, tanah longsor, hingga krisis air di musim kemarau.

Editor : Purnawarman

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network