LOMBOK, iNewsLombok.id - Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat inflasi bulanan sebesar 0,35 persen pada Oktober 2025. Untuk mencegah kenaikan harga berlanjut hingga akhir tahun, para ekonom menyerukan langkah konkret yang harus segera dilakukan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Peneliti Pusat Kajian dan Analisis Ekonomi Nusantara (PKAEN), Edo Segara Gustanto, menjelaskan bahwa menjaga stabilitas pasokan pangan menjadi prioritas utama.
“Produksi cabai merah dan komoditas hortikultura lainnya perlu didorong melalui pendampingan petani, penyediaan benih unggul, serta penataan kembali pola tanam agar tidak bergantung pada musim hujan. Distribusi pasokan dari luar daerah juga harus difasilitasi untuk mengatasi kekurangan sementara di pasar lokal,” ungkap Edo, Selasa (4/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu memperkuat program stabilisasi harga melalui optimalisasi cadangan pangan daerah.
“Upaya ini penting untuk menjaga ketersediaan barang dan mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali,” katanya.
Pemantauan Harga Emas dan Transportasi Jadi Sorotan
Selain sektor pangan, Edo juga menyoroti pergerakan harga emas dan biaya logistik.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
