Membaca Ulang Ketidakadilan Negara, Menelanjangi Kuasa Budaya dengan Antropologi Kekuasaan

Alfisahrin
Doktor Alfisahrin Staf pengajar di Universitas Bima Internasional (UNBIM) dan Staf ahli di DPD RI. Foto Ist

Dalam relasi borjuis dan proletariat, ketidakadilan adalah wajah paling telanjang dari masyarakat Indonesia, dalam Marxisme Antropologi, ketidakadilan lahir dari relasi produksi yakni  kelas yang menguasai alat-alat produksi (borjuis) dan kelas yang hanya memiliki tenaga kerja disebut proletariat. 

Antropolog Marxisme Eric Wolf (1982), melihat bahwa setiap bentuk kebudayaan, pranata sosial, hingga ideologi merupakan cerminan dari kepentingan kelas dominan. Sehingga, tidak heran jika ide dan jargon pembangunan untuk ‘semua’ atau pertumbuhan ekonomi untuk ‘kesejahteraan’ terus dipelihara melalui ideologi budaya.

Namun, fakta getirnya, konsentrasi kekayaan dan penguasaan terhadap mayoritas sumber daya ekonomi tetap berada dibawah kendali penuh segelintir elite borjuis. Sementara kaum proletar tetap mengalami kondisi marginalisasi (keterpinggiran) karena ketidakadilan yang bersumber dari lahirnya praktik hukum yang tidak adil, proyek pembangunan yang dikuasai oligarki, UU minerba, UU cipta kerja yang hanya pro korporasi tetapi banyak merugikan  kaum proletariat.

Potret Ketidakadilan Dalam Antropologi Marxisme

Konflik agraria yang melibatkan petani dan korporasi milik borjuis adalah bukti nyata dari konflik dan pertikaian karena dominasi borjuis terhadap kaum miskin proletar. mayoritas petani kehilangan tanah akibat ekspansi Perkebunan atau tambang. Akhirnya petani terpaksa tunduk dan tersisih berubah menjadi buruh murah.

Secara budaya keunikan dan ekosotisme tradisi lokal hanya menjadi ornament dan aksesoris yang dijadikan komoditas jualan dalam industri kapitalis pariwisata. Tapi keuntungan besar dikuasai oleh investor borjuis, proletar seperti pedagan kaki lima dan pedagang asongan  hanya menjadi objek bukan subyek utama.



Editor : Purnawarman

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network