“Pembangunan SPPG membutuhkan biaya besar. Diperlukan kolaborasi antara negara dan pihak swasta agar program ini tidak berhenti hanya pada wacana,” tutur Muazzim Akbar.
Ia juga memaparkan bahwa dalam mendukung distribusi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, pemerintah tengah menyiapkan pendirian Koperasi Desa Merah Putih, masing-masing akan mendapatkan dukungan dana sebesar Rp5 miliar.
Selain itu, Muazzim mendorong agar BUMDes mengalokasikan 20% dari anggarannya untuk mendukung pelaksanaan MBG, sesuai arahan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT).
“Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri telah memiliki 30 SPPG, dengan distribusi 24 unit di Pulau Lombok dan 6 unit di Pulau Sumbawa. Kabupaten Lombok Timur telah berkontribusi dengan 5 unit SPPG yang aktif beroperasi,” jelas Muazzim.
BGN Fokus pada Pemerataan Akses Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat
Lalu Muhammad Iwan Mahardan, mewakili BGN, menjelaskan bahwa program MBG adalah bentuk nyata dari tanggung jawab negara dalam menjamin hak anak terhadap akses gizi layak.
"Masalah ini bukan hanya soal kesehatan, tapi masa depan bangsa. Pemerataan akses terhadap makanan bergizi adalah kunci,” tegasnya.
Ia juga menjabarkan bahwa angka stunting nasional masih berada di angka 21,23%, dan menyampaikan bahwa visi besar BGN adalah mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi sehat dan produktif.
Selain pemaparan data, masyarakat juga diberikan edukasi teknis tentang pendirian SPPG (Sentra Pangan Program Gizi), mulai dari persyaratan lahan, bangunan, peralatan, SDM, hingga mekanisme penerima manfaat.
Lalu Muhammad Iwan juga mengingatkan warga agar waspada terhadap penipuan atau pihak yang mengatasnamakan BGN. Segala proses resmi hanya dapat diakses melalui situs mitra.bgn.go.id.
Sembalun Siap Jadi Kawasan Percontohan MBG di NTB
Camat Sembalun, Misri, menyambut baik program ini dan menyampaikan rasa terima kasih karena Kecamatan Sembalun menjadi salah satu lokasi prioritas pelaksanaan MBG.
“Satu unit SPPG sudah berdiri di wilayah kami dan akan segera difungsikan, tepat di seberang kantor camat. Kami berharap ini bisa jadi solusi nyata untuk pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak,” ujarnya.
Ia juga berharap keberadaan SPPG dan program MBG akan mendorong ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani dan pelaku usaha pangan setempat.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Program MBG diharapkan menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi gizi buruk, meningkatkan kesehatan keluarga, serta mempersiapkan generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait