Dr Zul (Mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah), Dr Ikbal (Mantan Dubes Turki untuk RI, Lalu Muhammad Iqbal), Dr Rohmi (Mantan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah), hanya Miq Gite (Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi) bergelar megister. Sekolah mereka juga bukan kaleng-kaleng. Jebolah kampus-kampus ternama dunia atau dalam negeri.
Menarik lagi, Dr Ikbal, eh mas Ikbal iklankan mengambil Jizun, doktor muda, bahkan sangat muda, yang sempat viral. Ahli kuda jebolan North Carolina University AS, untuk jadi juru bicaranya. Ini keren. Suka sekali saya tengok.
Bang Zul tidak boleh ketinggalan. Saya yakin dengan relasinya yang luas beliau juga punya Doktor-doktor muda yang akan bantu menangkan pilkada. Tapi asli NTB ya. Pun begitu dengan Bu Rohmi dan Miq Gite.
Bukan apa-apa. Kita kudu tunjukan bahwa NTB ini bertabur bintang. Punya SDM mumpuni. Calon masa depan bangsa.
Dengan sendirinya desakralisasi gelar akan terjadi. Karena doktor bahkan professor bukan lagi barang mahal. Doktor dimana-mana, pun professor juga begitu.
Tapi ingat, Seleksi alam tetap berlaku. Ketika gelar banyak, melimpah dan dimana-mana malah akan muncul rasa malu. Bila tidak proporsional. Gelar harus linear dengan kapasitasnya. Bahkan kiprahnya.
Ini bagus, alat-alat uji kapasitas dan seleksi alam akan semakin ketat. Masyarakat sendiri yang akan menguji dan menilai. Selamat menilai...peace.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait