Ia menambahkan, Kementerian Agama akan memperkuat pembinaan dan pengawasan terhadap para dai muda agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Gus Elham Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka
Tak berselang lama, Gus Elham muncul melalui video klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Ia mengaku menyesal dan mengakui bahwa tindakannya merupakan kekhilafan pribadi.
“Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga,” ucap Gus Elham dalam pernyataannya.
Pendakwah muda itu juga berjanji untuk lebih berhati-hati dalam bersikap di depan umum dan tetap menyampaikan dakwah dengan cara yang santun, sesuai nilai-nilai agama dan etika sosial.
Perlindungan Anak Harus Jadi Prioritas
Kasus ini juga memunculkan diskusi serius di kalangan pemerhati anak. Banyak pihak menilai bahwa meskipun niat menunjukkan kasih sayang, tindakan fisik seperti mencium anak harus mempertimbangkan batasan hukum dan kenyamanan anak.
Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, disebutkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan tindakan yang menimbulkan ketidaknyamanan atau trauma.
Menurut psikolog anak, tindakan seperti mencium anak di depan publik dapat menimbulkan kebingungan sosial dan ketidaknyamanan bagi anak maupun orang tua.
“Kasih sayang bisa ditunjukkan lewat sikap positif dan ucapan yang mendidik, bukan sentuhan fisik yang bisa disalahartikan,” ujar seorang psikolog dari Universitas Airlangga.
Kasus Serupa Pernah Terjadi
Insiden serupa juga pernah terjadi di beberapa daerah, di mana figur publik mendapatkan kritik karena tindakan yang dianggap melewati batas terhadap anak-anak. Hal ini menunjukkan pentingnya literasi etika publik bagi tokoh agama dan influencer yang memiliki pengaruh luas di masyarakat.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
