"Saya hadir lebih ke pemetaan ecological issue di NTB, karena 5 Agustus kita deklarasi Green Parliament. Konsolidasi nasional ini menyamakan platform perjuangan parlemen daerah di Indonesia," jelasnya.
Mendorong Transfer Anggaran Ekologis dan Legislasi Pro-Lingkungan
Dalam konteks nasional, Akhdiansyah menyebut bahwa agenda Green Parliament Caucus tidak hanya bicara lingkungan, tapi juga memperjuangkan Ecological Fiscal Transfer (EFT)—mekanisme anggaran berbasis indikator lingkungan.
"Semisal soal-soal di NTB seperti gunung yang tetap hijau, emisi karbon, tambang, plastik, banjir, debit mata air berkurang. Dan banyak lagi isu-isu ekologis lain," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh isu ini akan dikompilasi secara nasional untuk dibahas dalam platform parlemen hijau, dengan pendekatan kolaboratif: memetakan masalah, merumuskan solusi, hingga berbagi praktik terbaik dari daerah lain.
"Ecological itu bicara tentang bumi tempat kita tinggal,” tegasnya lagi.
Apresiasi untuk Geopark Rinjani Sebagai Garda Terdepan Pelestarian
Dalam kesempatan tersebut, Akhdiansyah juga menyampaikan apresiasinya kepada Geopark Rinjani, terutama kepada General Manager Qwadru dan tim yang dianggap sebagai ujung tombak pelestarian lingkungan berbasis masyarakat.
“Terima kasih Pak Qwadru, GM dan seluruh tim Geopark Rinjani. Semoga roadmap strategic planning menghasilkan goal yang signifikan bagi NTB,” tuturnya.
Sejak diakui UNESCO pada 2018, Geopark Rinjani aktif dalam pelestarian lingkungan, edukasi masyarakat, serta membangun ekowisata yang berkelanjutan di wilayah sekitar Gunung Rinjani seperti Bayan, Sembalun, dan Suela.
NTB Siap Bawa Isu Lingkungan ke Tingkat Nasional
Deklarasi Green Parliament Caucus Nasional yang akan digelar di Jakarta pada 5 Agustus 2025 mendatang, menurut Guru To’i, adalah wadah strategis untuk menyuarakan aspirasi daerah, termasuk NTB, dalam menyusun kebijakan lingkungan yang konkret.
Ia menegaskan, NTB akan hadir membawa usulan-usulan berbasis komunitas, terutama dari kalangan pegiat lingkungan dan masyarakat akar rumput yang selama ini menjadi garda depan dalam perlindungan sumber daya alam.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait