Anwar menerangkan, pihak sekolah bisa menjalin komunikasi dengan para orang tua dan masyarakat. Tujuannya untuk memastikan supaya anak-anak tetap mendapatkan pendidikan.
"Kemenag sebaiknya dalam waktu dua bulan ini menyusun program bersama dengan pihak orang tua dan masyarakat sehingga pendidikan anak tetap bisa berlangsung," terangnya.
Dia menyarankan, materi pembelajaran di rumah bisa diarahkan terkait bidang agama, sosial, seni, budaya dan sebagainya.
"Jadi mereka selama bulan puasa belajar di rumah, di masjid, di karang taruna, di pasar, di lapangan olah raga dan lain-lain," tegasnya.
Sebelumnya, Menag Nasaruddin mengakui adanya wacana sekolah libur selama satu bulan saat bulan suci Ramadhan. Wacana itu baru sebatas ingin diterapkan di sekolah di bawah Kemenag.
"Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian," terang Nasaruddin, Senin (30/12/2024) malam.
Nasaruddin mengungkap alasan munculnya wacana meliburkan pelajar selama satu bulan penuh saat bulan suci Ramadhan. Dia ingin para pelajar bisa lebih berkonsentrasi menjalani ibadah puasa.
Editor : Purnawarman