LOMBOK, iNewsLombok.id - Pengamat Politik yang juga Dosen Ilmu Politik dan Komunikasi di Universitas 45 Mataram Doktor Alfisahrin melihat bahwa kans Mantan Duta Besar (Dubes) Turki Lalu Muhammad Iqbal masih terbuka mendapat kendaraan maju jadi Calon Gubernur (Cagub) di Pilgub NTB 2024 jika memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya. Sebab sampai dengan limit waktu dua bulan ini belum juga mendapatkan kejelasan tentang partai politik maupun pasangan yang akan mendapinginya.
Peluang tiga pasangan sangat kecil kemungkinan, dan lebih realistis head to head bisa terjadi antara Rohmi-Firin dan Zul-Uhel jika Pj Gubernur Gita Ariadi dan Lalu Muhammad Iqbal gagal mendapat kendaraan Golkar. Tetapi hal ini menurut Doktor Alfi tidak akan terwujud jika Lalu Iqbal bisa bekerja lebih keras menyakinkan partai pengusung dan koalisi partainya.
Kalau dilihat dari fase dan tahapan pemilu memang Miq Iqbal sedikit terlambat dalam membangun konsolidasi terutama lobi Lobi untuk partai pengusung. Hal ini terlihat dari simpang siur informasi partai politik mana yang akan mengusung beliau termasuk partai Gerindra yg digadang-gadang mengusung beliau tapi sampai saat ini kepastiannya belum ada.
"Akan tetapi meski deadline tahapan pemilu tinggal beberapa bulan lagi, saya percaya bahwa dalam politik yang dinamis dan spekulatif peluang Miq Ikbal untuk mendapatkan rekomendasi partai di sisa limit waktu akan terbuka lebar,"ungkapnya.
Salah satu yang disayaratkan Alfi yakni harus punya wakil yang syaratnya yang punya keunikan.
"Syarat wakilnya harus calon yang iconik, memiliki basis massa yang kuat dan popularitas yang tinggi. Demikian juga kapasitas dan kemampuan diplomasi dan meyakinkan parpol harus memang mumpuni dimiliki miq Iqbal. Kalau tidak Miq Iqbal akan ketinggalan partai pengusung dan gerbong pendukungnya,"tegasnya.
Afli menilai bahwa Iqbal harus beradu cepat dengan Paslon lain yang sudah lebih dulu mendapatkan kepastian pasangan dan partai pengusung.
"Kerja politik miq Ikbal tentu tidak mudah di sisa waktu jadi perlu pengerahan semua sumber daya politik, jejaring dan intelektual yang dimiliki oleh beliau,"terangnya.
Menurutnya, Partai politik modern sangat ketat dalam menentukan kader yang diusung selain kontribusi di partai, popularitas dan akseptabilitas di publik jadi syarat utama karena semua partai punya target menang di Pilkada mereka tidak mau rugi kehilangan akses berkuasa dengan mengusung calon yang tidak punya prospek menang.
Afli juga menyebut bahwa Kemungkinan tiga pasangan calon di pilgub NTB tipis peluangnya jika kerja-kerja politik dan diplomatis dalam melobi partai politik yang dilakukan oleh Lalu Iqbal maupun PJ gubernur Gita Ariadi gagal terealisasi di dua bulan ini.
"Analisis saya kemungkinan dua Paslon akan head to head lebih terbuka antara Zul- Uhel dan Rohmi Firin lebih realistis jika Golkar menjatuhkan rekomendasi kepada pak Uhel dan Zul. Tetapi jika miq Iqbal mampu meyakinkan partai politik pengusung dan koalisinya saya kira terbuka tiga Paslon akan resmi bertarung di Pilgub NTB,"terangnya.
Alfi yakin Miq Iqbal kalau mau diusung partai benar-benar harus punya posisi dan daya tawar yang tinggi dari kader lain. Sulit di tengah pragmatisme partai politik hanya mengandalkan modal sumber daya intelektual di dunia politik.
"Partai politik butuh cukup logistik untuk operasional dan menghidupkan partai 5 tahun ke depan karena itu menang dan berkuasa adalah cita tertinggi semua parpol jadi harus usung kader yang punya sumber daya kompleks di Pilgub NTB,"ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait