Dari sanalah, Andi berpikir bahwa Lombok terkenal dengan pedasnya dan terciptalah Keripik Cabai itu. Terlebih, kata Andi kwalitas Cabai Lombok dibandingkan dengan Cabai daerah lain masih bagusan disini.
Begitu juga dengan halnya cabai yang banyak terdapat di pasaran sehingga mudah untuk mencarinya. Untuk satu bulan itu, Andi menghabiskan cabai sekitar 20 kilogram untuk membuat Krepek.
Kenaikan juga terjadi pada saat bulan maulid yang membuat Andi sedikit kewalahan dan terkadang menambah karyawan.
Penjualan Keripik Cabai tersebut bukan hanya di NTB saja, namun juga sudah ke luar daerah seperti Pulau Jawa.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait