Viral! Ibu Hamil di Bima Terpaksa Dirujuk ke Sumbawa Gara-gara Dokter Kandungan Cuti Bersamaan

BIMA, iNewsLombok.id– Nasib tragis dialami Nuraida (23), warga Desa Ncera, Kabupaten Bima, yang terpaksa dirujuk ke RSUD Sumbawa setelah tidak mendapat layanan persalinan di sejumlah rumah sakit di Bima. Kejadian ini viral setelah keluhannya diunggah oleh Zakiyah Rahman, paman Nuraida, di media sosial.
Dalam unggahan Minggu (29/3), Zakiyah menyebut semua dokter kandungan di RS setempat sedang cuti bersamaan, sehingga pasien kritis seperti Nuraida harus menempuh perjalanan 6 jam ke Sumbawa.
Zakiyah mengaku telah menghubungi dan mendatangi RS pemerintah maupun swasta di Bima, namun mendapat jawaban serupa: dokter spesialis kandungan sedang cuti.
"Kalau stok dokter lebih dari satu, kenapa tidak diatur jadwal cutinya? Ini mengabaikan hajat hidup masyarakat yang menyangkut nyawa ibu dan bayi," tulisnya.
Ia menuding manajemen RS di Bima tidak profesional dan meminta Pemda turun tangan memastikan ketersediaan dokter siaga 24 jam.
Menurutnya, Nuraida yang dalam kondisi lemah terpaksa dirujuk ke RSUD Sumbawa karena tidak ada dokter yang bisa menangani. "Ini ironis! Haruskah pasien darurat menanggung risiko hanya karena alasan cuti?" tambahnya.
Penjelasan RSUD Bima
Menanggapi viralnya kasus ini, Direktur RSUD Bima, drg. Ihsan, memberikan klarifikasi.
Ia menjelaskan bahwa tiga dokter kandungan tidak bisa bertugas karena alasan berbeda. dr. I Gusti Nyoman Tri Sulaksana sedang merayakan Hari Raya Nyepi (hari suci umat Hindu), dr. Anna Sofyana tengah mengikuti program pendidikan peningkatan kompetensi, dr. Khairil mengalami kelelahan setelah menjalani tugas panjang dan membutuhkan istirahat.
"Kami memiliki sistem rujukan untuk pasien darurat. Jika dokter tidak tersedia, pasien langsung dirujuk ke RS terdekat seperti RSUD Sumbawa atau RS H. L. Manambai demi keselamatan," tegas Ihsan.
Ia juga memastikan pihaknya akan mengevaluasi kebijakan cuti dan rotasi dokter untuk mencegah kekosongan layanan di masa depan.
Protes Masyarakat dan Janji Perbaikan
Kasus ini memicu kritik luas di media sosial. Warganet menilai alasan cuti bersamaan dokter sebagai bentuk pengabaian tanggung jawab.
"Ini darurat! Nyawa orang jangan dijadikan alasan untuk liburan," komentar salah satu netizen.
Di sisi lain, RSUD Bima berjanji meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengatur jadwal cuti secara bergilir.
"Kami akan prioritaskan penempatan dokter pengganti jika terjadi kondisi darurat," ujar Ihsan.
Editor : Purnawarman