“Kami tidak mau kampus tercinta kami ini disusupi oleh kepentingan politik praktis dari PDIP,” ungkap Koordinator Umum, Muhammad Isnanini Hamidi.
Menurutnya, preseden buruk dunia pendidikan jika disusupi oleh politisi. Kenapa tidak dari kalangan intelektual yang mengisi.
“Jangan jadikan kampus ini sebagai ajang untuk meraup suara di Pipres 2024 mendatang,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Adrian Islah selaku Korlap Aksi menyatakan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan pendapat bahkan dilindungi oleh undang-undang, namun pihak kampus justru melakukan tindakan refresif dan menghalangi-halangi penyampaian pendapat.
"Mahasiswa berhak untuk menyampaikan pendapat apalagi penyampaian pendapat tidak dilakukan dengan anarkis dan tidak membawa senjata tajam."
Menurutnya, Unram bukan tempat politik praktis atau pihak rektor adalah antek PDIP sehingga menolak Rocky Gerung dan mengundang Sekjen PDIP.
"Padahal Rocky Gerung tidak memiliki legal standing apapun sementara Hasto Kristiyanto adalah Sekjen PDIP. Dengan hal tersebut, terlihat jika pihak rektor Unram adalah antek-antek PDIP." pungkasnya.
Editor : Purnawarman