MATARAM, iNewsLombok.id - Mahasiswa Unram menggelar Aksi penolakan kedatangan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto untuk memberikan kuliah umum di Universitas Mataram (Unram), Kamis (15/9).
Kericuhan antara satpam dengan mahasiswa pun tidak bisa dihindarkan saat demonstrasi di depan gedung Rektor Unram. Tampak salah seorang satpam masuk ke ruang Rektor untuk berkoordinasi.
Satpam diperintahkan oleh Rektor untuk tidak menerima mahasiswa. Jika masih tetap menyuarakan aksi, maka microphone yang dipergunakan akan ditarik. Para mahasiswa ini menolak kedatangan Hasto karena terlihat sangat berbau politik.
Terlebih lagi yang akan datang tersebut dari patai Banteng.
“Kami tidak mau kampus tercinta kami ini disusupi oleh kepentingan politik praktis dari PDIP,” ungkap Koordinator Umum, Muhammad Isnanini Hamidi.
Menurutnya, preseden buruk dunia pendidikan jika disusupi oleh politisi. Kenapa tidak dari kalangan intelektual yang mengisi.
“Jangan jadikan kampus ini sebagai ajang untuk meraup suara di Pipres 2024 mendatang,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Adrian Islah selaku Korlap Aksi menyatakan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan pendapat bahkan dilindungi oleh undang-undang, namun pihak kampus justru melakukan tindakan refresif dan menghalangi-halangi penyampaian pendapat.
"Mahasiswa berhak untuk menyampaikan pendapat apalagi penyampaian pendapat tidak dilakukan dengan anarkis dan tidak membawa senjata tajam."
Menurutnya, Unram bukan tempat politik praktis atau pihak rektor adalah antek PDIP sehingga menolak Rocky Gerung dan mengundang Sekjen PDIP.
"Padahal Rocky Gerung tidak memiliki legal standing apapun sementara Hasto Kristiyanto adalah Sekjen PDIP. Dengan hal tersebut, terlihat jika pihak rektor Unram adalah antek-antek PDIP." pungkasnya.
Editor : Purnawarman