Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makassau, menyampaikan bahwa izin tersebut menjadi elemen penting untuk keberlanjutan produksi tambang.
“Dengan dimulainya kembali penjualan konsentrat tembaga, kami dapat memastikan bahwa gudang penyimpanan konsentrat tidak melebihi kapasitas, sehingga operasional tambang tetap dapat berlanjut sesuai rencana,” jelas Rachmat.
Ia juga menegaskan bahwa ekspor konsentrat akan kembali mendukung pemulihan fiskal dan perekonomian NTB.
Smelter Dibenahi Hingga 2026
Sebelumnya, AMMAN menghentikan sementara operasional smelter pada Juli–Agustus 2025 untuk perbaikan Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant. Langkah ini dilakukan demi mencegah kerusakan lebih parah serta menjamin aspek keselamatan kerja.
“Perbaikan terhadap komponen utama smelter ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi proses perbaikan diperkirakan akan berlanjut hingga paruh pertama tahun 2026,” ujar Rachmat.
Ia menegaskan bahwa operasi perusahaan akan tetap berjalan secara bertahap dengan prioritas keamanan.
AMNT merupakan salah satu penyumbang terbesar PAD NTB dan penggerak ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat.
Proyek smelter AMMAN termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pemerintah pusat mendorong percepatan hilirisasi minerba untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional.
Ekspor bersifat sementara sambil menunggu smelter kembali beroperasi penuh.
Dengan diterbitkannya izin ekspor ini, diharapkan pemulihan ekonomi NTB berjalan lebih cepat sekaligus memperkuat stabilitas industri pertambangan di kawasan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
