WNA Juliana Marins Tewas di Rinjani, Ketua DPRD NTB Sampaikan Permintaan Maaf ke Presiden dan Brasil
LOMBOK, iNewsLombok.id - Seorang WNA asal Brasil, Juliana Marins (26) tewas, saat melakukan pendakian ke Gunung Rinjani, salah satu destinasi wisata unggulan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Juliana dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam 400 meter pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025, sekitar pukul 06.30 WITA, di jalur pendakian menuju puncak yang berada dekat Danau Segara Anak.
Korban saat itu mendaki bersama seorang pemandu lokal dan lima pendaki lainnya. Insiden ini menimbulkan keprihatinan internasional dan menyoroti pentingnya peningkatan keamanan wisata alam di NTB.
Evakuasi Dihadang Cuaca Buruk, Juliana Ditemukan Dua Hari Kemudian
Upaya pencarian sempat terkendala kabut tebal dan cuaca ekstrem, termasuk badai yang menyulitkan pergerakan tim SAR. Jenazah Juliana akhirnya ditemukan pada Senin (23/6/2025) oleh Tim Gabungan SAR di kedalaman sekitar 400 meter dari jalur pendakian utama.
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan duka mendalam serta apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi.
“Atas nama pimpinan DPRD NTB kami berterima kasih kepada Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, dokter forensik RS Bali Mandara, serta dua pendaki profesional yang menggunakan helikopter dan drone thermal untuk mencari korban hingga diketemukan,” ujar Isvie melalui sambungan telepon, Minggu malam (29/6/2025).
Desakan Warganet Brasil dan Respons DPRD NTB
Selama proses pencarian, publik Brasil aktif menyuarakan keprihatinan dan mendesak pemerintah Indonesia agar mempercepat upaya penyelamatan. Media sosial dipenuhi pesan dari warga Brasil yang berharap korban segera ditemukan.
Menanggapi hal tersebut, Isvie menyampaikan permohonan maaf resmi atas insiden ini.
“Kami menyampaikan permohonan maaf dari lembaga DPRD NTB kepada Presiden dan masyarakat Brasil atas tewasnya Juliana. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk kita semua dalam menata destinasi wisata kita yang kini menjadi sorotan dunia,” tegasnya.
Evaluasi Layanan dan Keamanan Wisata di Gunung Rinjani
Isvie menambahkan, insiden ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Provinsi NTB dan kabupaten terkait untuk meningkatkan standar keselamatan wisata, khususnya di destinasi alam berisiko tinggi seperti Gunung Rinjani.
“DPRD akan mendorong Pemprov untuk menyiapkan Tim SAR yang siaga penuh, dan memperketat prosedur keselamatan bagi setiap wisatawan yang hendak mendaki,” jelasnya.
Ia juga mengimbau wisatawan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca, mengikuti arahan pemandu, dan mematuhi batas keamanan jalur pendakian.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait