Saat ini, papar Yohan, jumlah peserta BPJamsotek di Lotim per tanggal 23 Juni 2025 ini baru mencapai 139.640 orang. Angka ini meningkat dari tahun 2024 lalu hanya 133.353 orang dan tahun 2023 hanya 101.256.
Keseluruhan peserta aktif di BPJamsotek baru mencapai 139.640. dibandingkan dengan angkatan kerja 504.147 orang, jumlah itu masih sangat kecil. Yakni hanya 27,69 persen dari seluruh angkatan kerja yang mendapatkan perlindungan sosial.
Yohan menjelaskan manfaat menjadi peserta BPJamsotek sangat besar. Pada saat sosialisasi kemarin, diserahkan klaim Rp 900 juta lebih untuk para ahli waris. Mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 137 juta. Klaim Rp 10 juta katanya sesuai aturan terbaru, peserta yang baru tiga bulan kemudian meninggal diberikan biaya pemakaman saja.
Sementara itu, Wakil Bupati Lotim, H. Muhammad Edwin Hadiwijaya mengemukakan manfaat BPJamsotek sangat besar. Mulai meninggal, kecelakaan kerja hingga manfaat beasiswa bagi ahli waris.
Wabup sendiri mengakui sudah dua kali ambil manfaat dari JHT. Ia pun mendorong seluruh Ekosistem desa, bahkan termasuk para tenaga kontruksi untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta.
Mekanisme pembayaran iuran cukup mudah. Bagi perangkat desa sudah dikerjasamakan dengan Bank NTB Syariah sedangkan BPD bisa disetorkan langsung lewat bendahara desa.
Perlindungan sosial kepada ekosistem desa ini diyakinkan tidak sampai menambah beban bagi desa. Sebaliknya, dengan menjadi peserta seluruh ekosistem desa mendapat jaminan perlindungan sosial bidang ketenagakerjaan.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Salmun Rahman menegaskan melalui sosialisasi ini diupayakan untuk optimalkan kembali pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan di Lotim. Komitmen PMD, sama sama wujudkan Lotim yang SMART, yakni meningkatkan kualitas kesejahteraan.
Pada sosialisasi itu, dihadirkan semua bendahara desa sebanyak 239 se Lotim. Menjadi peserta BPJamsotek adalah amanah UU dan Perbub. "Sudah seharusnya kita melaksanakan aturan tersebut," katanya.
Selama ini baru Kepala Desa. Semua anggota BPD, semua RT, semua operator desa, LKMD. Belum 100 persen. Bahkan belum 50 persen, tapi ada yang secara mandiri ikut menjadi peserta. Dengan menjadi peserta BPJamsotek, beban keluarga bisa lebih ringan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait