"Parpol harus kembali ke khitah sebagai tempat pendidikan politik, bukan sekadar kendaraan kekuasaan. Kalau terus begini, jangan harap muncul pemimpin yang konsisten dan berpihak pada rakyat," tambahnya.
Ia mengingatkan, kecenderungan merekrut kader populer tapi minim loyalitas justru merusak kepercayaan publik.
"Yang dibutuhkan partai bukan pelompat pagar, tapi pejuang ideologi," pungkasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait