LOMBOK, iNewsLombok.id – Isu santer terkait kemungkinan digesernya Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dari jabatan Ketua DPD Partai Gerindra NTB oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, menuai tanggapan tajam dari pengamat politik Dr. Alfisahrin. Ia menyebut langkah tersebut tidak etis secara politik dan berisiko mencederai kaderisasi partai.
"Secara etika politik, tidak elok jika Pathul Bahri digantikan. Ia memiliki saham besar dalam membesarkan Gerindra di NTB," kata Alfisahrin kepada media, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, partai politik harus mulai berbenah dalam sistem rekrutmen dan kelembagaan. Ia menilai praktik mengganti kader karena alasan pragmatis adalah kemunduran besar dalam demokrasi.
"Sudah saatnya partai politik stop merekrut kader kutu loncat. Kader itu aset, bukan alat tukar kekuasaan. Parpol yang sehat harus membangun kader berintegritas, bukan mengejar elektabilitas instan," tegasnya.
Alfisahrin juga menyoroti fenomena politisi yang berpindah-pindah partai demi kepentingan pribadi atau kekuasaan. Menurutnya, hal ini mencerminkan matinya fatsoen politik dan lemahnya integritas kelembagaan partai.
"Parpol harus kembali ke khitah sebagai tempat pendidikan politik, bukan sekadar kendaraan kekuasaan. Kalau terus begini, jangan harap muncul pemimpin yang konsisten dan berpihak pada rakyat," tambahnya.
Ia mengingatkan, kecenderungan merekrut kader populer tapi minim loyalitas justru merusak kepercayaan publik.
"Yang dibutuhkan partai bukan pelompat pagar, tapi pejuang ideologi," pungkasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait