Selain itu, 85,2 persen responden menyatakan pentingnya verifikasi informasi sebelum melakukan aksi boikot agar tidak salah sasaran.
Acara ini juga dihadiri oleh Rifadli Kadir (Dosen IAIN Gorontalo), Dr. Muslich KS (Dewan Pakar PS2PM Yogyakarta), serta Ketua MUI DIY, Prof. Dr. Machasin, MA.
Sementara itu, Muslich KS menyatakan bahwa publikasi hasil survei ini sangat penting sebagai dasar pertimbangan masyarakat dalam mengambil sikap terhadap boikot.
Namun ia menekankan perlunya kejelasan tentang daftar produk yang benar-benar memiliki keterkaitan dengan Israel agar masyarakat tidak salah sasaran.
“Butuh kajian lanjutan dan tindakan dari ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah untuk memberikan pemahaman yang tepat,” jelas Muslich.
Prof. Machasin menilai gerakan boikot merupakan bentuk dukungan moral bagi perjuangan rakyat Palestina.
Meski demikian, ia menegaskan pentingnya informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dari lembaga-lembaga resmi agar tidak berdampak negatif bagi masyarakat Indonesia sendiri.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait