LOMBOK, iNewsLombok.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, mewakili Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, meresmikan Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdatul Wathan (PB NWDI) di Jalan Langko No. 59, Mataram, Sabtu (8/3/2025).
Acara ini menandai babak baru peran organisasi Islam terkemuka ini dalam pengembangan pendidikan dan kemaslahatan umat di NTB.
Dalam sambutannya, Gita Ariadi menyampaikan kebanggaan atas rampungnya pembangunan kantor pusat PB NWDI.
“Ini adalah simbol kebangkitan konsistensi NWDI dalam memajukan pendidikan Islam dan membangun peradaban yang bermartabat di NTB,” ujarnya.
Ia berharap kehadiran kantor baru ini akan memperkuat program pengabdian, termasuk pengembangan ilmu agama dan pemberdayaan masyarakat.
Peresmian kantor pusat diiringi peluncuran Kartu Jama'iyah, alat pemersatu seluruh pengurus dan anggota NWDI di seluruh provinsi. Kartu ini diharapkan menjadi identitas resmi yang memperkuat jaringan dan koordinasi antaranggota.
“Kartu ini bukan sekadar simbol, tapi komitmen untuk bersinergi dalam setiap program kemasyarakatan,” tegas Ketua Umum PB NWDI, Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, yang juga mantan Gubernur NTB periode 2008–2018.
Acara semakin bermakna dengan pembagian santunan kepada 75 anak yatim piatu di Kota Mataram. Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PB NWDI sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda kurang beruntung.
“Ini bagian dari tanggung jawab sosial kami untuk mendukung masa depan anak-anak NTB,” tambah Zainul Majdi.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) NTB, menunjukkan dukungan pemerintah provinsi terhadap peran NWDI. Kehadiran mantan Gubernur Zainul Majdi juga menjadi penegasan hubungan erat antara NWDI dan pemerintah dalam membangun NTB yang religius dan sejahtera.
Lokasi Strategis untuk Akses Masyarakat
Kantor pusat PB NWDI yang berlokasi di pusat Kota Mataram diproyeksikan menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. Masyarakat dapat mengakses layanan seperti kajian Islam, pelatihan, dan program pemberdayaan ekonomi secara lebih mudah.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait