LOMBOK, iNewsLombok.id - Rektor Universitas Gunung Rinjani (UGR), Dr. Basri Mulyani, SH., MH., menolak keras wacana pemberian izin tambang kepada perguruan tinggi. Menurutnya, kebijakan ini merupakan jebakan politik yang bertujuan membungkam kritik akademisi terhadap pemerintah.
"Tambang selalu berdampak negatif terhadap lingkungan. Tidak ada rekam jejak industri ini yang benar-benar melindungi manusia atau ekosistem," tegas Dr. Basri, Kamis (6/2/2024).
Dr. Basri menekankan bahwa pengelolaan tambang tidak sejalan dengan prinsip pemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi. Ia menyebutkan bahwa kepercayaan terhadap industri ekstraktif justru merupakan kemunduran bagi dunia akademik.
"Pemberian konsesi tambang kepada kampus berisiko mengubah orientasi pendidikan dari keilmuan ke bisnis murni,"tegasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait