LOMBOK, iNewsLombok.id – Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 7,34 persen pada pekan kelima Januari 2025, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI menunjukkan bahwa cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras menjadi komoditas utama yang memicu lonjakan harga di wilayah ini.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (4/2/2025), Plt. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa Kabupaten Lombok Tengah mencatat IPH tertinggi di NTB, yakni 10,06 persen. Diikuti oleh Sumbawa Barat (9,22 persen), Lombok Utara (8,78 persen), dan Kabupaten Bima (8,30 persen).
"Kabupaten/kota dengan IPH tinggi saat ini didominasi oleh daerah di NTB dan beberapa di Bali," ujar Amalia.
Ia menjelaskan bahwa tingginya harga cabai rawit dan cabai merah dipengaruhi oleh musim hujan, yang menyebabkan kerusakan tanaman dan berkurangnya stok di pasar, sementara permintaan tetap tinggi.
Selain cabai, harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga diprediksi akan meningkat menjelang Ramadan. Pemerintah daerah diminta untuk mewaspadai lonjakan harga karena biasanya permintaan masyarakat meningkat drastis saat bulan puasa dan Idul Fitri.
Menurut data Dinas Perdagangan Provinsi NTB per 3 Februari 2025, harga sejumlah bahan pokok di NTB adalah:
Meskipun IPH NTB tertinggi di Indonesia, tingkat inflasi tetap terkendali. Data BPS mencatat bahwa inflasi year-on-year (yoy) pada Januari 2025 sebesar 0,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,45.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi yoy Januari 2025 meliputi emas perhiasan, cabai rawit, dan biaya akademi/perguruan tinggi. Namun, secara month-to-month (mtm), NTB justru mengalami deflasi sebesar -0,55 persen.
Pemerintah NTB terus berupaya menstabilkan harga pangan dan memastikan pasokan tetap terjaga menjelang bulan Ramadan agar tidak terjadi lonjakan harga yang lebih signifikan.
- Cabai merah besar: Rp63.000/kg
- Cabai rawit: Rp61.000/kg
- Telur ayam ras: Rp31.000/kg
- Daging ayam ras: Rp39.600/kg
Meskipun IPH NTB tertinggi di Indonesia, tingkat inflasi tetap terkendali. Data BPS mencatat bahwa inflasi year-on-year (yoy) pada Januari 2025 sebesar 0,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,45.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi yoy Januari 2025 meliputi emas perhiasan, cabai rawit, dan biaya akademi/perguruan tinggi. Namun, secara month-to-month (mtm), NTB justru mengalami deflasi sebesar -0,55 persen.
Pemerintah NTB terus berupaya menstabilkan harga pangan dan memastikan pasokan tetap terjaga menjelang bulan Ramadan agar tidak terjadi lonjakan harga yang lebih signifikan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait