Kedua, pasangan SJP-Tuan Guru Fatihin tidak ingin ada dominasi kekuatan politik yang dominan mewakili trah Maulana syaikh di Lotim sehingga kehadiran pasangan ini semakin menguatkan soliditas kelompok internal masing- masing dalam kompetisi politik.
"Saya kira bukan rahasia umum jika NW Pancor dan Anjani bersaing dalam pengembangan organisasi, pendidikan dan keagamaan di NTB. Begitu juga dalam konteks politik NW Pancor dan Anjani merupakan kekuatan politik besar di NTB dengan atribut simbolik kultural, religius dan sosial selama ini telah menjadi mesin politik bagi kader maupun pihak lain yang didukung,"tegasnya.
Menurur Alfi, peta politik NW Pancor dan Anjani memang faktanya selama kontestasi pilkada NTB jarang ada dalam satu frame koalisi pasti keduanya berbeda afiliasi politik dan partai.
"Apapun dinamikanya kehadiran Tuan Guru Fatihin dengan SJP sebagai tokoh yg memiliki afiliasi kekerabatan dengan Maulana Syaikh, Tuan Guru Fatihin akan tetap dipandang oleh masyarakat Lotin sebagai representasi dari NW dan Maulana Syaikh juga karena genealogi TGH Fatihin dengan Syamsul Lutfi berasal dari trah yang sama, ungkapnya.
Sehingga di lapisan akar rumput akan susah orang untuk membuat kategorisasi yang berbeda antara calon dari Kubu Pancor dan Kubu Anjani.
Uniknya pertarungan politik di NTB bersifat diametral antara kubu NW Anjani dan Pancor. Hal ini terjadi hampir di semua level kompetisi baik pileg dan pilkada.
Tampilnya TGH Fatihin dan SJP mau tidak mau akan mempengaruhi dinamika internal NW di Lotim. Apalagi SJP dan Syamsul Luthfi merupakan politisi kawakan di tingkat nasional tentu keduanya punya basis massa dan afiliasi politik kuat dengan banyak tokoh, institusi, OKP dan ormas keagamaan NW maupun non NW.
Apalagi SJP dengan berpasangan dengan Tuan Guru Fatihin dia mendapat bonus kekuatan massa keagamaan tradisional yang cenderung fanatik dan loyal di Lotim.
"Saya pikir dalam politik tidak ada rumus dan teori baku bahwa kader NW ikut pilkada akan langsung otomatis di dukung oleh seluruh kader NW. Pasti pemilih di lapisan grass root memiliki preferensi, orientasi, budaya politik dan pragmatisme politik,"terangnya.
Oleh karena itu, kehadiran Tuan Guru Fatihin akan menarik banyak dukungan kader NW Pancor jika kerja politik, kerja kultural dan konsolidasi dari kubu Pancor tidak efisien dilakukan. Public follow the interest not the order, artinya publik mengikuti kemana arah kepentingan berlari bukan pada siapa yang beri perintah.
Editor : Purnawarman