MATARAM, iNewsLombok.id - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar kembali meluluskan ratusan mahasiswanya dalam kegiatan wisuda yang berlangsung di Hotel Aruna Senggigi, Kamis (16/3/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta'limat Dr.TGH Hazmi Hamzar, LLDikti Wikayah VIII Bali, Kadis Dikbud NTB H. Aidy Furqan, pejabat TNI/Polri, Bank NTB Syariah dan pihak terkait lainnya.
Dalam kegiatan wisuda kali ini STKIP Hamzar meluluskan sebanyak 128 orang yang terdiri dari 62 mahasiswa PGSD dan 66 mahasiswa PGPAUD. Kegiatan Sidang Senat Terbuka ini berjalan dengan lancar dan khidmat.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta'limat Dr.TGH Hazmi Hamzar, SH, MH mengatakan, ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk diri, keluarga dan masyarakat. Ilmu yang didapatkan menjadi fondasi dasar dalam memperoleh karunia yang lebih dari Tuhan.
"Jangan sampai nanti ada istilah sarjana nganggur. Tak mesti ada yang menganggur karena Allah SWT telah memberikan dia ilmu pengetahuan. Mereka harus memanfaatkan semua potensi yang dimiliki saat ini," kata TGH Hazmi.
Selain langsung bekerja, ia juga meminta para lulusan S1 PGSD dan PGPAUD STKIP Hamzar agar bisa melanjutkan studinya ke jenjang S2. Sebab persaingan ke depan tak cukup hanya jadi sarjana saja, namun bagaimana agar peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus direbut.
Hazmi menerangkan, lembaga pendidikan di Yayasan Maraqitta'limat sendiri sangat banyak, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Lulusan calon guru dari PGSD dan PGPAUD STKIP Hamzar diharapkan bisa ikut mengisi kebutuhan guru di lembaga pendidikan dasar itu dalam rangka menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Terlebih secara umum pihaknya menginginkan agar seluruh lembaga PAUD,TK/RA, dan SD/MI di Provinsi NTB diajar oleh guru-guru yang sesuai dengan jurusannya di kampus.
"Guru PAUD harus yang mengajar adalah orang yang ahlinya. Itu fondasi dasar, tak boleh salah. Sarjana PAUD ini nanti agar betul-betul dimanfaatkan menjadi guru anak usia dini. Sehingga harus ada regulasi bahwa guru PAUD itu harus yang ahlinya. Sebab sekarang masih banyak guru PAUD yang taman SMA atau SMK," kata anggota DPRD NTB ini.
Intinya kata Hazmi, agar pendidikan anak berkualitas sesuai dengan jenjangnya maka perlu dibarengi dengan regulasi yang memadai. Seperti guru PAUD harus sarjana PGPAUD dan guru SD harus sarjana PGSD. Jika regulasi ini ada, maka akan sangat banyak kebutuhan guru pendidikan usia dini ini di NTB, mengingat jumlah lembaga PAUD semakin banyak.
Selain itu kampus juga harus mengikuti perkembangan teknologi informasi. Terlebih dengan konsep Merdeka Belajar/Kampus Merdeka itu semua mahasiswa tak harus duduk di bangku kelas, namun porsi transformasi ilmu pengetahun juga harus di lapangan.
"Ini harus seimbang agar mahasiswa juga tak jenuh. Intinya kita di Hamzar siap mengikuti perkembangan pendidikan modern ini," katanya.
Sementara itu Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah berpesan agar para mahasiswa terus mengembangkan diri menjadi yang terbaik.Gubernur juga meminta agar para lulusan yang hadir saat ini, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Jangan berhenti setelah wisuda, para lulusan ini harus bersiap untuk peluang lain," pesannya.
Bang Zul sapaan akrabnya menyampaikan, banyak peluang bagi para lulusan ini untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2 gratis. Oleh karenanya, ia mempersilahkan kepada para wisudawan ini untuk mengikuti program beasiswa.
Bang Zul berharap, banyak putra-putri NTB yang memiliki jenjang pendidikan tinggi agar membawa kebanggaan buat daerah.
Editor : Purnawarman