"Untuk alokasi niatnya saya adalah suka-suka banknya, kalau bingung ada guidance untuk membantu program-program pemerintah, unggulan pemerintah, jadi win-win solution, kalau bisa pakai salurkan, kalau nggak bisa ya ke situ," tuturnya.
Harapan Ekonomi Bergerak Lebih Cepat
Purbaya optimistis masuknya dana jumbo ini akan memacu percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Mudah-mudahan, eh bukan mudah-mudahan. Hampir pasti ekonomi akan berjalan cepat," tegasnya.
Lima bank penerima dana ini diperkirakan meliputi bank BUMN terbesar, termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia (BSI), meski belum diumumkan resmi.
Dana Rp200 triliun ini bersumber dari pembiayaan APBN dan instrumen likuiditas pemerintah, sebagai upaya memperkuat stabilitas sistem keuangan.
Menurut pengamat perbankan, dana ini dapat diarahkan pada UMKM, pembangunan infrastruktur hijau, serta sektor strategis seperti pangan dan energi.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memprediksi injeksi dana tersebut mampu menambah pertumbuhan ekonomi hingga 0,5% – 0,7% dalam kuartal akhir 2025.
Jika terserap efektif, suku bunga kredit konsumtif dan produktif diperkirakan bisa turun 50–75 basis poin.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait