JAKARTA, iNewsLombok.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi (Menkop) di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025). Ferry sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) dan kini menggantikan posisi Budi Arie Setiadi.
Pelantikan berlangsung khidmat, di mana Presiden Prabowo sendiri yang memimpin pengucapan sumpah jabatan.
“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Prabowo saat membacakan sumpah jabatan yang kemudian diikuti Ferry.
Perombakan Kabinet di 5 Kementerian Strategis
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memutuskan melakukan perubahan di lima kementerian penting.
“Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” kata Prasetyo.
Lima kementerian yang mengalami perubahan yakni:
Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam)
Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
Kementerian Koperasi (Kemenkop)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
Ferry Juliantono: Politisi Senior dengan Rekam Jejak Panjang
Ferry Juliantono dikenal sebagai politisi senior Gerindra yang sudah lama berkecimpung di dunia politik nasional. Sebelum menjabat Wamenkop, ia juga pernah aktif di berbagai organisasi dan advokasi ekonomi rakyat, khususnya koperasi dan UMKM.
Dengan pengalamannya tersebut, Ferry diharapkan mampu memperkuat peran Kementerian Koperasi dalam mendukung UMKM, koperasi digital, serta peningkatan akses permodalan rakyat.
Harapan Baru untuk Gerakan Koperasi Indonesia
Pelantikan Ferry Juliantono dipandang sebagai momentum penting bagi dunia koperasi di Indonesia. Tantangan besar menanti, mulai dari transformasi digital koperasi, peningkatan daya saing UMKM, hingga kolaborasi lintas kementerian dalam memperluas akses pasar global.
Selain itu, Ferry juga diharapkan mempercepat sinergi dengan program hilirisasi ekonomi, serta memperkuat jaringan koperasi modern agar mampu menghadapi kompetisi regional maupun internasional.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait