Update Terbaru Pendaki Asal Swiss Terpeleset di Gunung Rinjani, Dievakuasi dengan Helikopter ke Bali

Purnawarman
Update Terbaru Pendaki Asal Swiss Terpeleset di Gunung Rinjani, Dievakuasi dengan Helikopter ke Bali. Tangkapan Layar Instagram TNGR

Proses Evakuasi Cepat dengan Tim Gabungan

Setelah insiden dilaporkan, tim gabungan yang terdiri dari 13 personel TNGR, tenaga medis dari Edelweiss Medical Center, dan 5 anggota Basarnas NTB segera dikerahkan ke lokasi. Mereka melakukan evakuasi darat sambil berkoordinasi dengan AIR Bali untuk kemungkinan evakuasi udara, mengingat akses ke lokasi cukup sulit dijangkau.

“Basarnas sudah membangun komunikasi dengan AIR Bali, kemungkinan penyelamatan dengan udara sedang dipertimbangkan. Korban masih dalam kondisi hidup dan saat ini ditemani oleh porter dan gaetnya,” ungkap Yusron.

Imbauan Keselamatan dari TNGR

TNGR mengajak para pendaki, baik domestik maupun mancanegara, untuk lebih berhati-hati saat mendaki Rinjani.

“Mari lebih berhati-hati ketika melakukan aktivitas pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani, perhatikan pijakan kaki di setiap langkahnya, jangan terburu-buru dan tetap utamakan keselamatan,” tulis TNGR dalam unggahan mereka.

Peningkatan Jumlah Pendaki dan Risiko Pendakian

Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi trekking terpopuler di Indonesia. Berdasarkan data terbaru TNGR, hingga pertengahan Juli 2025, lebih dari 3.800 pendaki telah mengakses jalur Rinjani, mayoritas berasal dari negara-negara Eropa, Australia, dan Asia Tenggara.

Namun, peningkatan ini membawa konsekuensi terhadap keselamatan. Jalur-jalur seperti Pelawangan-Segara Anak diketahui sangat menantang, terutama saat cuaca tidak bersahabat.

Insiden seperti ini menjadi peringatan serius bagi pengelola dan pendaki untuk memperkuat protokol keselamatan.

Usulan Penguatan Keselamatan Jalur Pendakian: Penambahan rambu peringatan di jalur ekstrem, Perluasan jalur evakuasi darurat, Pelatihan berkala untuk porter dan pemandu,Aplikasi pelaporan darurat digital bagi pendaki, Integrasi sistem pemantauan GPS untuk kelompok pendaki.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa keindahan Gunung Rinjani harus dinikmati dengan kesadaran penuh terhadap keselamatan dan kesiapan fisik.

Pemerintah daerah, TNGR, dan operator wisata diharapkan dapat memperkuat sistem mitigasi agar pariwisata petualangan di NTB tetap aman, berkelanjutan, dan mendunia.

Editor : Purnawarman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network