Anggota DPR RI Muazzim Akbar Kawal Harga Gabah Petani NTB, Dorong Penyerapan Langsung oleh Bulog

Purnawarman
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H. Muazzim Akbar. iNewsLombok.id/Purnawarman

LOMBOK TENGAH, iNewsLombok.id - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H. Muazzim Akbar, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengawal aspirasi petani di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Muazzim secara langsung menyerap keluhan petani terkait harga gabah dan distribusi hasil panen mereka.

“Turun langsung menemui warga kita, apa yang menjadi kendala, apa yang diinginkan supaya mereka bekerja tidak hanya kembali modal. Sekarang kita sudah jamin dan kawal terus. Kalau ada tengkulak yang menjadi pengepul gabah dan membeli dengan harga rendah, itu kita tidak mau. Kita kasih solusi supaya mereka menjual langsung ke Bulog, dan jangan lagi menjual ke pengepul yang terlalu banyak mengambil keuntungan,” tegas Muazzim, Senin (30/6/2025).

Dorong Ketahanan Pangan dan Cinta Produk Lokal

Dalam pernyataannya, Muazzim juga menyinggung pentingnya mendorong keberpihakan pada produk lokal.

Ia mengimbau agar seluruh kantor pemerintahan dan lembaga lainnya menyediakan produk-produk UMKM lokal sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi daerah.

“Produk lokal UMKM kalau bisa dikantor disediakan itu. Jangan kue dari luar, produk lokal seperti jagung yang dihasilkan petani kita, kacang, ubi, jadi kita cinta produk lokal,” tandasnya.

Ia menyebutkan bahwa keberpihakan terhadap petani dan UMKM adalah kunci untuk memperkuat kemandirian ekonomi daerah, terutama dalam menunjang program ketahanan pangan nasional.

Indonesia Surplus Beras, Muazzim Dorong Ekspor

Lebih lanjut, Muazzim mengapresiasi keberhasilan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Ia menyebutkan bahwa Indonesia saat ini sudah mengalami surplus beras hingga 4 juta ton.

“Jadi kita ingin mendengar secara langsung dari pahlawan kedaulatan pangan yang menjadi salah satu program presiden saat ini. Alhamdulillah, kita sudah surplus, beras untuk tahun ini kita sudah surplus 4 juta ton. Artinya kita sudah tidak lagi mengimpor beras dari luar,” ucapnya.

Ia berharap ke depan beras Indonesia tidak hanya dikonsumsi di dalam negeri, tapi juga bisa diekspor ke luar negeri.

“Kita ingin jaga, dan kita berharap bukan hanya untuk ketahanan pangan di negara kita saja, tapi bagaimana negara luar beli beras ke kita,” ujarnya menegaskan.

Permasalahan Pupuk dan Alat Pertanian Juga Jadi Sorotan

Muazzim tidak hanya fokus pada harga jual hasil panen, tetapi juga pada ketersediaan sarana produksi seperti pupuk dan alat pertanian.

Ia menyampaikan bahwa banyak petani di NTB kesulitan mengakses pupuk saat musim tanam. Selain itu, mahalnya biaya sewa alat pertanian seperti traktor dan combine harvester menjadi beban tambahan bagi petani kecil.

“Masalah pupuk kadang terjadi kesulitan. Kalau lagi musim tanam, pupuk langka. Alat pertanian seperti komben, traktor baik roda 3 maupun roda 4, itu keluhan mereka yang dikarenakan biaya yang cukup mahal untuk sewa,” jelas Muazzim.

Untuk itu, ia mengusulkan perlunya sistem subsidi dan bantuan alat pertanian agar petani dapat bekerja secara maksimal dan efisien.

Editor : Purnawarman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network