203 Ribu Jemaah Haji Indonesia 2025 Tiba di Makkah, Bersiap Jalani Puncak Ibadah Haji

Purnawarman
203 Ribu Jemaah Haji Indonesia 2025 Tiba di Makkah, Bersiap Jalani Puncak Ibadah Haji. dok

Penyesuaian Layanan Jelang Armuzna

Mulai hari ini, layanan Bus Shalawat dihentikan sementara. Bus akan kembali beroperasi pada Selasa, 14 Zulhijjah 1446 H atau 10 Juni 2025 pukul 00.00 WAS. Selama masa ini, jemaah diimbau tetap beribadah di hotel dan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan kecuali jika mendesak.

Layanan katering juga disesuaikan. Jemaah akan menerima makanan siap saji (ready to eat) sebanyak 6 kali makan, didistribusikan bertahap pada:

3 kali makan pada 7 Zulhijjah (3 Juni),

1 kali makan pada 8 Zulhijjah (4 Juni),

2 kali makan pada 13 Zulhijjah (9 Juni).

Kamaruddin menjelaskan, "Makanan ini dapat langsung dikonsumsi. Nasi sebaiknya direndam air selama 5–10 menit sebelum disantap, lauk dapat dimakan langsung tanpa pemanasan. Setelah kemasan dibuka, makanan tidak boleh disimpan ulang demi alasan kesehatan."

Konsumsi Selama Puncak Haji di Armuzna

Selama di Armuzna, jemaah akan mendapatkan 15 kali makan dan 1 snack berat, yang dibagi:

5 kali makan di Arafah,

1 snack berat di Muzdalifah,

10 kali makan di Mina.

"Makanan disiapkan dengan memperhatikan gizi, daya tahan, dan kondisi medan saat puncak ibadah," tegasnya.

Skema Murur dan Tanazul untuk Jemaah Lansia dan Khusus

Untuk mengurai kepadatan di Muzdalifah dan Mina, dua skema pergerakan diterapkan:

Murur: Pergerakan dari Arafah yang hanya melewati Muzdalifah tanpa turun dari bus, dilanjutkan ke Mina. Ini ditujukan bagi jemaah lansia, disabilitas, dan uzur. Diperkirakan 50.000 jemaah akan mengikuti skema ini.

Tanazul: Pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah melempar jumrah aqabah, tanpa kembali ke tenda Mina. Sekitar 30.000 jemaah akan mengikuti skema ini, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah.

"Sekitar 30.000 jemaah, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah, dijadwalkan mengikuti tanazul. Mereka yang melempar jumrah tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah tidak kembali ke tenda di Mina, tetapi langsung kembali ke hotel masing-masing," jelas Kamaruddin.

Safari Wukuf dan Badal Haji

Untuk jemaah yang sakit dan tidak bisa wukuf secara normal, disediakan layanan Safari Wukuf menggunakan ambulans menuju Arafah untuk tetap menjalankan rukun wukuf. Sementara jemaah yang wafat sebelum wukuf akan dibadalhajikan oleh petugas resmi.

"Hak mereka untuk berhaji tetap dijamin secara syariat," tegasnya.

Pos Kesehatan dan Ambulans Disiagakan

Sebanyak 8 pos kesehatan di Arafah dan 8 di Mina siap melayani jemaah. Ditambah, terdapat 15 unit ambulans yang telah memenuhi standar medis dan disiagakan untuk evakuasi maupun rujukan ke rumah sakit.

"Ada pos kesehatan mobile yang siaga melayani di jalur atas maupun bawah Jamarat," tambah Kamaruddin.

Akhirnya, Harapan Jemaah untuk Haji Mabrur

Kamaruddin menutup keterangannya dengan harapan dan doa. "Kami mengajak seluruh jemaah untuk menjaga kekompakan, mengikuti arahan petugas, dan memperbanyak doa. Semoga semua dimudahkan dalam menunaikan ibadah haji secara sempurna, dan pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur," tandasnya.

Editor : Purnawarman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network