“Itu hampir 99 persen sudah selesai, tinggal beberapa di kloter yang tersisa. Kami sudah berkoordinasi dengan Sarikah dan sektor. Dipastikan semua kartu Nusuk diterima sebelum Alramusna,” tambah Zamroni.
Penanganan Jemaah Sakit Diatur Sesuai Prosedur Kesehatan Internasional
Bagi jemaah yang mengalami gangguan kesehatan, layanan medis diterapkan sesuai standar. Jika keluhan ringan, perawatan dilakukan di hotel oleh tim medis kloter. Jika kondisi memburuk, jemaah dirujuk ke rumah sakit di bawah pengawasan PPH Arab Saudi.
“Jadi tidak ada jemaah yang tidak terlayani perawatan kesehatannya. Pemerintah Arab Saudi komitmen betul terhadap jemaah,” tegas Zamroni.
Data jemaah NTB yang masih dirawat di Arab Saudi (per 26 Mei 2025):
1. Dirasih Puasa
2. Nurseh Tinah
3. Mahani Mustar
4. Padilah Sulaeman
5. Purnasih Langsi
6. Masitah Zainudin
7. M. Saleh Ahmad
8. Mur Amaq Irah
9. Hadijah Muhammad Saleh Yusuf
10. M. Nur Sirady
11. Mariama Yunus
12. Hasan Yakub Jumadi
13. Jamilah Hanapi
14. Hariyadi Norman
15. Senah Jenah
Empat Jemaah NTB Wafat, Proses Pemulasaran Dihormati Penuh
Empat jemaah asal Embarkasi Lombok dinyatakan wafat selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Seluruh proses dari pemulasaran hingga pemakaman dilakukan dengan sangat baik dan penuh penghormatan oleh otoritas Arab Saudi.
“Bayangkan, ratusan ribu orang di Masjidil Haram termasuk di Masjid Nabawi ikut menyalatkan. Setelah itu, jenazah diurus oleh pemerintah Arab Saudi dan diikuti oleh kloter,” kata Zamroni.
Data jemaah NTB yang wafat di Arab Saudi:
1. Padilah Sulaeman – Hypovolaemic shock, 10 Mei 2025, Lombok Timur
2. Marhanah Muhamad – Acute myocardial infarction, 16 Mei 2025, Kota Mataram
3. Sugianto Yoso Pawiwo – Cerebral infarction, 21 Mei 2025, Kota Mataram
4. Sahrim Sulaiman – Severe sepsis with septic shock, 23 Mei 2025, Lombok Barat
Kebijakan Murur: Solusi untuk Jemaah Sakit Berat
Bagi jemaah dengan kondisi berat namun masih memungkinkan menjalani rukun haji, pemerintah menerapkan kebijakan Murur. Jemaah akan dibawa menggunakan ambulans untuk mengikuti prosesi di Alramusna, lalu dikembalikan ke lokasi perawatan.
Penanganan Gangguan Mental dan Badal Haji Disiapkan
Untuk jemaah yang mengalami gangguan kejiwaan atau kehilangan ingatan, pemerintah telah menyiapkan kemungkinan rujukan ke rumah sakit jiwa di Arab Saudi. Bila tidak memungkinkan menjalani ibadah secara langsung, pelaksanaan badal haji akan dilakukan oleh petugas resmi.
“Komitmen pemerintah Indonesia, melalui PPH Arab Saudi dan Kementerian Agama, termasuk dukungan Pemerintah Arab Saudi, adalah tidak ada jemaah yang tidak terlayani dengan baik,” pungkas Zamroni.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
