“PSI bisa memanfaatkan popularitas mereka untuk menarik simpati pemilih muda dan urban,” tegas Agung.
Konsep Partai Super Tbk yang digagas Jokowi menekankan kepemimpinan kolektif ala korporasi, berbeda dengan model partai tradisional yang bergantung pada satu tokoh. Agung membandingkannya dengan PDIP yang identik dengan Megawati atau Partai Demokrat dengan SBY.
“PSI Perorangan bisa jadi jawaban atas kebutuhan partai modern yang tidak tergantung pada satu nama, meski awalnya masih memerlukan magnet seperti Jokowi,” paparnya.
Namun, Agung mengingatkan bahwa kesuksesan model ini bergantung pada kemampuan PSI membangun platform kebijakan yang jelas, bukan sekadar mengandalkan popularitas figur.
“Figur penting, tapi visi dan program konkret tetap kunci memenangkan hati pemilih,” tambahnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait