"Kita harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan BERSINAR, dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga institusi yang kita pimpin," tegasnya.
Didi juga menekankan pentingnya dukungan terhadap BNN dalam edukasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Menurutnya, langkah ini krusial untuk melahirkan generasi unggul, bebas dari narkoba, dan berdaya saing tinggi.
"Kita harus mendukung penuh program BNN dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan demikian, kita bisa membangun generasi yang lebih kuat, sehat, dan bebas dari jeratan narkoba," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol Marjuki, mengapresiasi inisiatif DPRD NTB dalam menjalani tes urine. Menurutnya, langkah ini dapat menjadi strategi efektif dalam menekan peredaran narkotika di NTB.
"DPRD NTB sudah memberikan contoh yang baik. Kami harap institusi lain juga mengikuti langkah ini untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba," ujarnya.
BNN NTB mencatat bahwa tingkat penyalahgunaan narkotika di NTB mencapai 1,73 persen dari populasi, atau sekitar 64.623 jiwa. Meski demikian, angka ini masih bisa lebih tinggi mengingat adanya fenomena gunung es, di mana kasus yang terungkap hanyalah sebagian kecil dari jumlah sebenarnya.
Dengan hasil tes urine yang negatif ini, DPRD NTB membuktikan komitmennya dalam mendukung pemberantasan narkoba dan siap berkontribusi dalam menciptakan NTB yang bebas dari narkotika.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait