Penyebab Kebakaran Dahsyat Hanguskan Kota Los Angeles, Angin Kencang dengan Kecepatan 160 km Perjam

Anton Suhartono/Purnawarman
Penyebab Kebakaran Dahsyat Hanguskan Kota Los Angeles, Angin Kencang dengan Kecepatan 160 km Perjam. AP

Penyebab pasti kebakaran Los Angeles yang begitu dahsyat masih diselidiki. Namun hasil analisis menyebutkan api dengan cepat menyebar karena tiupan angin kering Santa Ana dan faktor kelembaban udara yang rendah.

Selain itu api menemukan tempat kesukaan karena vegetasi di Los Angeles yang kering akibat kurangnya hujan.

Setidaknya lima kebakaran terjadi di Los Angeles County, termasuk Palisades Fire. Saat awal kebakaran pada Selasa (7/1/2024) api melahap lahan seluas 4 hektare, kemudian menyebar jadi 17.000 hektare lebih hanya dalam waktu 3 hari.

Sementara Eaton Fire membakar lahan seluas 4.300 hektare di sebelah timur kaki Gunung San Gabriel.

Dinas Pemadam Kebakaran California (Cal Fire) menyatakan penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. 

Layanan Cuaca Nasional AS menjelaskan, Angin Santa Ana bertiup pada musim gugur dan musim dingin, mendorong udara kering dari gurun pedalaman California dan barat daya menuju pantai.

Ahli meteorologi dari AccuWeather, Gwen Fieweger, mengatakan saat udara tekanan tinggi bergerak dari timur ke barat di atas pegunungan Santa Ana, angin dipaksa turun ke tempat yang terkompresi dan memanas. Daerah bertekanan tinggi di atas Great Basin, dataran tinggi sebelah timur Sierra Nevada, bertemu dengan badai di Meksiko barat laut, memicu angin kencang di California Selatan pada Selasa lalu.

Pegunungan Santa Monica dan San Gabriel juga memiliki ngarai dan lembah, bertindak sebagai corong bagi angin Santa Ana. Kondisi ini semakin mempercepat penyebaran kebakaran hutan di daerah pegunungan ini.

Penyebaran api yang cepat kemungkinan juga dibantu oleh musim yang sangat kering sebelumnya.

Lebih dari 83 persen wilayah Los Angeles County mengalami kekeringan. Los Angeles diguyur hujan dengan ketinggian 127 milimeter sejak April.

Pakar cuaca dari AccuWeather lainnya, Heather Zehr, mengatakan musim dingin yang basah menyebabkan tumbuh-tumbuhan tumbuh subur. Namun kemudian berubah menjadi bahan bakar kering yang melimpah akibat kekeringan saat ini. 

"Perubahan dramatis dari sangat basah menjadi sangat kering itulah yang dapat memicu situasi lebih ekstrem. Kemungkinan besar dipengaruhi perubahan iklim," terang Zehr.

Editor : Purnawarman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network