Para pelaku seni tradisional gendang beleq juga menumpukan harapkan dalam pertemuan itu. Agar ke depannya ada pimpinan yang mampu memperhatikan nasib pelaku seni.
‘’Kami di sini rata-rata pelaku seni tradisional gendang beleq. Kami berharap bisa untuk pelaku seni terus diingat Pemerintah Kota Mataram kedepanya ketika Miq Aria jadi wali kota,’’ kata salah satu pelaku seni, Herman kepada media ini.
Warga juga berharap memiliki sosok pemimpin seperti Miq Aria yang dekat dengan rakyat, mau turun langsung menyerap aspirasi masyarakat. Karena selama ini, pemerintah terkesan tidak pernah melihat kondisi warga di tengah kampung-kampung. Pemerintah hanya terkesan asyik memoles bangunan di tengah kota saja tanpa pernah turun melihat kondisi riil warga di kampung-kampung yang sangat memprihatinkan.
Herman, menyebut terdapat sekitar 40 kelompok gendang beleq di Kota Mataram. Mereka kerap mengeluhkan ruang kreasi kesenian tradisonal karena untuk pentas saja mereka dipersulit. Tidak ada ruang kreasi di dalam kota sehingga lebih banyak tampil di luar kota.
"Kadang pemerintah tidak adil dalam membuka ruang kreasi bagi pelaku seni tradisonal di Kota Mataram. Karena itu, kita harapkan dengan sentuhan calon pemimpin yang berani turun seperti Miq Aria ini bisa memberikan ruang bagi pelaku seni di Kota Mataram, ke depannya. Sehingga visi-misi Kota Mataram yang sudah pudar dulunya Maju, Religus, dan Berbudaya bisa bangkit kembali,’’ usulnya.
Dengan misi berbudaya, maka akan bisa memberikan ruang bagi para pelaku seni di Kota Mataram serta bisa meningkatkan perekonomian bagi warga. Mengingat, tak jarang bagi pelaku seni kesulitan ekonomi, kesulitan anak sekolah, dan bantuan air bersih. Persoalan ini sering muncul di perkampungan, terutama di wilayah pinggiran kota. Ditambah dengan kondisi lampu PJU lingkungan yang tidak ada dan kerap memunculkan kriminalitas.
‘’Kita sangat antusias ketika ada calon yang berani turun langsung seperti ini melihat kondisi kami di kampung-kampung,’’ ungkapnya.
Bakal calon wali kota dan wakil wali kota Mataram, H Lalu Aria Dharma BS bersama dan H Weis Arqurnain (AQUR) kompak turun. Lalu Aria menyampaikan, setelah mendengar aspirasi warga seperti itu, ia juga berjanji akan melakukan hal serupa ketika misalnya diamanahkan sebagai pemimpin Kota Mataram ke depannya.
"Kita sama-sama membangun Kota Mataram ini. Peran dari para pelaku seni gendang beleq seperti ini sangat positif. Ini merupakan budaya yang harus dipertahankan,’’ terangnya
Lalu Aria bersama wakilnya yang merupakan sosok anak muda yang sudah memiliki banyak program dalam pemberdayaan pemuda kedepanya.
‘’Kami memiliki kesamaan visi-misi untuk membangun Kota Mataram, dari kondisi di bawah ini banyak aspirasi yang disampaikan warga. Mulai dari kondisi perekonomian, kesehatan, termasuk lapangan pekerjaan, serta perhatian yang masih kurang,’’ tegasnya
Dengan ruang-ruang menyampaikan aspirasi ini bisa terus menyerap keinginan warga serta pemimpin yang tidak protokoler, tidak ada jarak dengan warga. Apalagi dari luas wilayah di Kota Mataram yang hanya enam kecamatan.
‘’Saya tetap akan komitmen dekat dengan warga. Bisa berkumpul kapan saja dan aspirasi akan terus kami serap dengan turun ke bawah seperti ini,’’ tandasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait