Darwan menyebut sejak awal sudah memperediksi bahwa Zulkieflimansyah akan berpisah dengan Suhaili bila golkar tidak mendukung.
"Kita semua sudah tahu kadernya golkar ada dua yang maju, PKB dan PPP belum mengelurkan B1KWK, prediksi kita PKB mengusung calon sendiri mungkin,"ungkapnya.
Dukung dua partai Islam ini juga disebutnya akan mendukung calon yang potensial untuk menang, karena tidak memiliki kader.
"Tidak memiliki kader, sah saja, kalau melihat peluang menang, ada tiga kadidat bertarung sengit, Rohmi-Firin. Kenapa tiga pasangan lebih rasional dan elegan, tiga calon.
Darwan menegaskan bahwa belum ada calon yang terlihat mendominasi dan masih bisa dikalahkan.
Mengenai ada informasi bahwa Demokrat berusaha digangu agar ikut mendukung calon tertentu dengan ancaman tidak memberi jatah kursi sepertinya sulit.
"Kalau ada kontakan ke AHY, kalaupun keputusan itu ditarik kembali, demokrat akan menjaga nama baik, live streaming memberikan rekom. Itu bagian penting alat tembak, dicabut rekom dulu. Demokrat akan dibilang plin plan, calon demokrat mendapatkan dukungan dari PKS di sulawesi sah-sah saja saling mengratiskan atau barter,"tegasnya.
Mengenai Zulkieflimansyah akan mengambil Sukiman menjadi wakil akan ditentukan oleh seberapa kuat elektoral yang dimilikinya dibanding suhaili.
"Hitung-hitungan agak rumit, kalau elektoral lebih kuat sukiman untuk menargetkan suara Lombok Timur yang besar bisa saja, tapi akan lain ceritanya kalau lolos Rohmi-Firin. Bila uhel tidak maju akan jadi satu calon yang dari lombok tengah,"terangnya.
Mengenai head to head sah-sah saja bila ada yang membuat kalkulasi seperti itu, tetapi opini publik melui lembaga survei, jadi kekuatan publik disitu, untuk meneropong potensi para kontestan.
"Kalau saya melihat tiga bakal pasangan calon ini punya peluang, bersaing dengan sengit nanti,"tegasnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait