Peneliti PRESiSI: 3 Paslon di Pilgub NTB Masih Sengit Rebut Partai, Zul-Uhel Pisah sudah Diprediksi

Purnawarman
Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif PRESiSI, Darwan Samurdja. dok

LOMBOK, iNewsLombok.id - Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (PRESiSI), Darwan Samurdja memprediksi bahwa Calon Gubernur (Cagub) dan Calon wakil gubernur (Cawagub) di Pilgub NTB 2024 akan head to head terlalu keras karena akan membatasi calon lain agar tidak bisa maju. Sebaliknya menurutnya masih akan ada tiga pasangan yang akan bersaing sengit di pilgub nanti karena semua masih dinamis sampai dengan akhir juli dan awal agustus mendatang.

Zulkieflimansyah dan Suhaili (Zul-Uhel) sudah diprediksinya sejak lama akan berpisah bila Golkar tidak mendukung. Sebaliknya akan beralih ke Lalu Muhammad Iqbal-Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda)

"Saya melihat terlalu kasar bila ada head to head, akan mematikan kesempatan calon lain, tergantung kalkulasi para petarung. Tapi semua bakal calon sekarang masih melakukan lobi-lobi ke partai, masih mungkin  (head to head) semua tergantung komunikasi dengan partai politik, dan kesepakatan didalamnya,"terang Darwan, Senin (22/7/2024).

Darwan juga mengakui bahwa peluang Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin (Rohmi-Firin) terbuka.

Darwan menyebut sejak awal sudah memperediksi bahwa Zulkieflimansyah akan berpisah dengan Suhaili bila golkar tidak mendukung.

"Kita semua sudah tahu kadernya golkar ada dua yang maju, PKB dan PPP belum mengelurkan B1KWK, prediksi kita PKB mengusung calon sendiri mungkin,"ungkapnya.

Dukung dua partai Islam ini juga disebutnya akan mendukung calon yang potensial untuk menang, karena tidak memiliki kader.

"Tidak memiliki kader, sah saja, kalau melihat peluang menang, ada tiga kadidat bertarung sengit, Rohmi-Firin. Kenapa tiga pasangan lebih rasional dan elegan, tiga calon.

Darwan menegaskan bahwa belum ada calon yang terlihat mendominasi dan masih bisa dikalahkan.

Mengenai ada informasi bahwa Demokrat berusaha digangu agar ikut mendukung calon tertentu dengan ancaman tidak memberi jatah kursi sepertinya sulit.

"Kalau ada kontakan ke AHY, kalaupun keputusan itu ditarik kembali, demokrat akan menjaga nama baik, live streaming memberikan rekom. Itu bagian penting alat tembak, dicabut rekom dulu. Demokrat akan dibilang plin plan, calon demokrat mendapatkan dukungan dari PKS di sulawesi sah-sah saja saling mengratiskan atau barter,"tegasnya.

Mengenai Zulkieflimansyah akan mengambil Sukiman menjadi wakil akan ditentukan oleh seberapa kuat elektoral yang dimilikinya dibanding suhaili.

"Hitung-hitungan agak rumit, kalau elektoral lebih kuat sukiman untuk menargetkan suara Lombok Timur yang besar bisa saja, tapi akan lain ceritanya  kalau lolos Rohmi-Firin. Bila uhel tidak maju akan jadi satu calon yang dari lombok tengah,"terangnya.

Mengenai head to head sah-sah saja bila ada yang membuat kalkulasi seperti itu, tetapi opini publik melui lembaga survei, jadi kekuatan publik disitu, untuk meneropong potensi para kontestan.

"Kalau saya melihat tiga bakal pasangan calon ini punya peluang, bersaing dengan sengit nanti,"tegasnya.

Editor : Purnawarman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network