Poltracking: Farin-Khaeratun 44,7%, Sumiatun-Ibnu 24,2%, L Zaini-Adha 18,5%, Nurhidayah-Mahalli 2,3%
Khaeratun Fauzan Khalid 33,9 persen
Nurul Adha 13,6 persen
Ibnu Salim 11,3 persen
Nauvar Furqani Farinduan 7,5 persen
Lalu Ahamd Zaini 3,3 persen
TGH Mahalli Fikri 1,8 persen
Nurhidayah 1,5 persen
Umar Said 0,5 persen
TGH Satriawan 0,5 persen
TGH Muammar Afarat 0,5 persen
Lalu Ahmad Ismail 0,5 persen
Lalu Ivan Indrayadi 0,3 persen
Hasanain Juaini 0,3 persen
Lainnya 1 persen
Tidak Tahu / Tidak Menjawab 23,4 persen
Elektabilitas calon wakil bupati Lombok Barat (Simulasi 5 Nama)
Khaeratun Fauzan Khalid 35,5 persen
Nurul Adha 14,4 persen
Ibnu Salim 11,8 persen
TGH Mahalli Fikri 2,6 persen
Lalu Ahmad Ismail 1 persen
Tidak Tahu / Tidak Menjawab 34,7 persen
Elektabilitas calon wakil bupati Lombok Barat (Simulasi 3 Nama)
Khaeratun Fauzan Khalid 36,5 persen
Nurul Adha 15,2 persen
Ibnu Salim 12,1 persen
Selanjutnya, Poktracking juga membuat empat simulasi pasangan calon yang berpotensi berlaga di Pilbup Lombok Barat 2024. Dalam empat simulasi (baik 4 paslon, 3 paslon maupun dua paslon alias head to head) duet Farin-Khaeratun unggul. Disusul Sumiatun- Ibnu Salim, dan Lalu Ahmad Zaini-Nurul Adha.
Simulasi Pertama (Empat paslon)
Farin - Khaeratun 44,7 persen
Sumiatun - Ibnu Salim 24,2 persen
Lalu Ahmad Zaini - Nurul Adha 18,5 persen
Nurhidayah - TGH Mahalli Fikri 2,3 persen
Tidak Tahu / Tidak Menjawab 10,3 persen
Simulasi Kedua (Tiga Paslon)
Farin - Khaeratun 45,5 persen
Sumiatun - Ibnu Salim 24,32 persen
Lalu Ahmad Zaini - Nurul Adha 18,5 persen
Tidak Tahu / Tidak Menjawab 11,8 persen
Simulasi Ketiga (Dua Paslon)
Farin - Khaeratun 49,1 persen
Lalu Ahmad Zaini - Nurul Adha 18,5 persen
Tidak Tahu / Tidak Menjawab 32,4 persen
Simulasi Keempat (Dua Paslon)
Farin - Khaeratun 50,1 persen
Sumiatun - Ibnu Salim 24,2 persen
Tidak Tahu / Tidak Menjawab 25,7 persen
Peneliti Utama Poltracking Indonesia Masduri Amrawi menerangkan bahwa pihaknya melakukan survei pada 21-25 Juni 2024 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka langsung. Pihaknya menyasar 400 sampel dengan metode penentuan sampel multistage random sampling. Margin of Erorr (MoU) di angka ± 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Masduri menerangkan, masih ada cukup waktu bagi figur-figur di Lombok Barat untuk menggenjot populritas dan elektabilitasnya. Bagi figur yang telah 'kuat' dari sisi popularitas dan elektabilitas, pihaknya menyarankan untuk terus menjaga momentum positif hingga 27 November mendatang.
"Pilkada masih November, jadi peta politik masih mungkin dinamis. Para paslon perlu terus melakukan treatment untuk meningkatkan elektabilitasnya," kata Masduri pada Kamis (27/6/2024).
Lebih jauh, Masduri menggarisbawahi bahwa survei yang pihaknya lakukan bukan 'pesanan' pasangan calon maupun partai politik tertentu.
"Survei ini dijalankan untuk memotret peta politik di Lombok Barat secara objektif," ujarnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait