KOTA BIMA, iNewsLombok.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyoroti masih lemahnya pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terhadap kasus korupsi besar saat melakukan konsolidasi untuk para kader dan simpatisan Partai Gelora di Kota Bima dan Kabupaten Bima, di Villa Kosambo Kelurahan Mande Kota Bima, Kamis (21/9/2023).
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan lumpuhnya fungsi pengawasan dari DPR RI, dengan minimnya anggota DPR yang bersuara untuk berbagai kasus korupsi yang sempat heboh, misal korupsi BTS senilai 17 Triliun atau transaksi mencurigakan yang dipantau PPATK senilai 349 Triliun.
“Anehnya, tidak kita jumpai anggota DPR yang mengajukan hak angket terhadap perkara besar ini. Mereka lumpuh. Partai Gelora ingin mengembalikan wibawa DPR sebagai lembaga pengawasan yang menjaga dana publik agar tidak dikorupsi oleh maling-maling uang rakyat,”dalam keterangan tertulisnya.
Fahri juga menggarisbawahi pentingnya politik sebagai alat untuk mencapai kebaikan, sambil menyoroti dampak negatif yang mungkin muncul jika kekuasaan jatuh ke tangan yang salah.
"Kita bisa saksikan di pemberitaan, tidak sedikit kepala daerah yang ditangkap KPK, dan Menteri di OTT KPK. Pemimpin kita ini ada, tapi keluarganya maling uang rakyat, ini yang harus kita perangi sekarang," tegasnya.
Dalam pidatonya yang berapi-api, Fahri mendorong para politisi untuk melihat politik sebagai ladang amal yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Dia menekankan peran Partai Gelora dalam membangkitkan semangat rakyat Indonesia dan menyatakan keyakinannya bahwa Partai Gelora akan menjadi pemenang dalam Pemilu 2024, bahkan menghasilkan presiden dan menteri yang akan membawa perubahan besar bagi Indonesia.
"Politik adalah ladang amal yang begitu besar untuk kita politisi, dan politik yang akan mengantarkan kita ke surga. Maka kita gelorakan semangat ini dan membangkitkan orang orang yang tertidur," ajaknya.
Fahri juga mencatat pertemuannya dengan Pak Prabowo Subianto, dan janji untuk membentuk Pulau Sumbawa jika terpilih menjadi Presiden.
"Saya sudah bersalaman dengan Pak Prabowo Subianto, jika nanti menjadi Presiden, maka tahun pertama dibentuk Pulau Sumbawa. Dan itu sudah dijanjikan oleh Pak Prabowo," ungkapnya.
Dengan semangat yang membara, ia menyerukan kepada semua pihak untuk bersatu, bekerja keras, dan berkomitmen pada kebaikan serta perubahan yang lebih baik untuk Indonesia.
"Kita mulai perjalanan yang kita rancang sendiri dan tentukan langkah sendiri. Kita bekerja serius, dan rebut kemenangan untuk perubahan yang lebih besar," tambahnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait