Kisah Haru Guru Besar Unram di Lombok Berhenti Mengajar karena Lumpuh, Kini Dapat Bantuan Kursi Roda
"Kedatangan saya ke kediaman Prof Chairussyuhur Arman sebagai bentuk rasa empati atas dedikasi beliau dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di bidang teknologi budidaya peternakan," imbuh Anggota DPR RI tiga periode ini.
RH mengungkapkan, Prof Chairussyuhur Arman adalah salah satu ilmuwan dan scientis terbaik dari NTB lulusan Australia. Sepanjang pengabdiannya di Universitas Mataram, Prof Chairussyuhur telah melakukan berbagai terobosan dalam pengetahuan teknologi peternakan. Riset-riset yang dilakukannya juga telah memberikan sumbangsih yang besar bagi pengembangan sektor peternakan di NTB.
"Meskipun saya bukan lulusan Universitas Mataram, namun saya bisa merasakan betapa besar jasa beliau dalam memajukan dan mengembangkan ilmu peternakan di NTB," imbuh RH.
RH berharap apa yang ia lakukan hari ini bisa menjadi trigger dan spirit dalam membangun kesetiakawanan sosial dan bergotong royong dalam membantu sesama, khususnya yang sedang dilanda kesusahan."Di tengah serbuan budaya asing yang antisosial, kita perlu kembali ke jati diri bangsa yakni budaya tolong menolong , sawang sinawang (saling melihat), saling welas asih dan gotong royong," katanya.
Widodo Dwi Putro yang hadir dalam penyerahan bantuan tersebut mengapresiasi langkah dan aksi kemanusiaan yang dilakukan H Rachmat Hidayat. Apalagi, sebelum bantuan untuk Prof Chairussyuhur, Rachmat disebutnya telah banyak memberikan bantuan terutama untuk warga kurang mampu di seluruh Pulau Lombok.
"Apa yang dilakukan Pak Rachmat Hidayat harus dimaknai sebagai bentuk pencerahan moral dalam membangkitkan tradisi berbagi untuk membangun solidaritas sosial," ujar Doktor Ilmu Hukum yang belum lama ini merampungkan studinya di Norwegia.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait