Tentu hal ini akan berdampak positif terhadap ikluasi dan literasi keuangan masyarakat NTB.
"Ini juga untuk mendukung program gemar menabung di kalangan siswa. Ada puluhan ribu anak-anak sekolah itu, termasuk SMA, SMK dan perguruan tingginya. Semua dananya itu nanti ditaruh di Bank NTB Syariah. Jemaah kita yang mau haji uangnya ditaruh di sana, jemaah yang mau umrah juga," katanya.
Para siswa kata Hazmi harus dididik sejak agar agar mereka gemar menabung, tidak konsumtif dan diajak berhemat untuk bekal pendidikan setelah dewasa. Misalnya mereka menambung uang Rp 100 ribu per bulan, maka saat duduk di bangku kuliah nanti, mereka bisa membiayai diri untuk mengejar cita-citanya.
Ia mengatakan, jika semua pondok pesantren menggerakkan santri dan jemaahnya untuk menabung di Bank NTB Syariah, tentu lembaga perbankan dan umat akan sama-sama tumbuh dan berkembang.
Lembaga perbankan juga bisa membantu pengelolaan keuangan Yayasan Ponpes dalam rangka pengambangkan ekonomi keumatan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait