Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani Terkendala Medan Ekstrem dan Cuaca Buruk

Dua personel rescue sempat diturunkan untuk mengecek lokasi dan mencari titik pemasangan anchor kedua. Namun, medan yang berupa dua overhang besar menyulitkan akses. "Tim harus memikirkan ulang strategi karena pemasangan anchor tidak memungkinkan. Satu-satunya cara adalah climbing, dan itu tentu sangat berisiko di tengah cuaca berkabut,” jelas Kholid.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat, termasuk kabut tebal dan angin kencang, membuat tim rescue harus ditarik kembali demi keselamatan. Kepala Basarnas Mataram juga menyampaikan bahwa penggunaan helikopter sangat tergantung pada spesifikasi teknis dan kondisi cuaca yang cepat berubah.
Hingga Senin sore (23/6/2025), korban masih belum berhasil dievakuasi. Namun, tim gabungan tetap siaga dan merencanakan upaya lanjutan pada hari ini, Selasa (24/6/2025), dengan harapan cuaca mendukung.
“Doa kami bersama korban dan keluarga. Kita akan terus berupaya sekuat tenaga demi kemanusiaan. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat NTB,” tutup Kholid.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta