get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Berita Populer: Tak Etis DPP Ganti Pathul Saat Haji hingga Fakta Baru Muncul Usai Pemeriksaan TGB

TGB dan UAS Bersua di Lombok: Tabligh Akbar Penuh Barokah

Minggu, 25 Mei 2025 | 11:08 WIB
header img
TGB dan UAS Bersua di Lombok: Tabligh Akbar Penuh Barokah.ist

“Apa itu wasathiyah? Beragama dengan ilmu. Itu prinsip wasathiyah. Beragama dengan keikhlasan penting, dengan semangat penting, tapi kalau tidak ada ilmu, ujungnya pasti tidak akan maslahat untuk ummat,” jelas TGB yang juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia.

TGB juga membacakan dan mengijazahkan doa dari surah Al-Kahfi ayat 10, doa yang diwariskan kepadanya oleh Almaghfurlah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

UAS: Pertemuan Penuh Makna dan Penuh Barokah

Sementara itu, UAS menyampaikan kegembiraannya bisa kembali bersua dengan TGB dalam suasana penuh keberkahan. Ia menilai pertemuan ini sebagai momen penting untuk memperkuat silaturahmi dan dakwah.

“Saya sudah lama tidak bertemu dengan Tuan Guru Bajang. Kalau kata orang Arab ‘orang yang sibuk tidak boleh diganggu’. Alhamdulillah bertemunya di sini, di Darul Hikmah. Tempat bertemunya semua kebaikan,” ujar UAS.

Dalam tausiyahnya, UAS mengulas kembali sejarah berdirinya Nahdlatul Wathan (NW) oleh Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid yang merupakan tokoh besar dari NTB dan lulusan Madrasah Al-Saulatiyah di Makkah.

“Lalu ada yang datang dari Timur Indonesia, namanya Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Setelah beliau pulang, berdirilah satu lembaga besar yang disebut Nahdlatul Wathan,” ungkapnya.

UAS juga membagikan cerita dakwah dari perjalanan sebelumnya di Lombok Tengah, di mana masyarakat setempat menyampaikan bagaimana Maulana Syaikh membawa perubahan dalam praktik keislaman di daerah tersebut.

“Kemudian beliau datang. Berdakwah mengirimkan da’i-da’inya, lalu berkembanglah dakwah Islam di sana, sampai hari ini, sampai hari kiamat,” lanjutnya.

Haul Sebagai Tradisi Cinta Ulama dan Warisan Spiritual

Acara ini juga dirangkaikan dengan peringatan Haul Almagfurlah TGH Juwaini Mukhtar, ulama kharismatik yang banyak berjasa bagi perkembangan Islam di NTB. UAS menjelaskan makna haul sebagai ekspresi cinta dan penghormatan terhadap para pendahulu yang telah memberikan warisan spiritual dan keilmuan.

“Haul bukan hanya sekadar tradisi, tapi ekspresi cinta dan penghormatan kepada para pendahulu yang telah berjasa baik kepada fisik maupun ruh kita,” terangnya.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut