Diperiksa Lagi Soal Dugaan Korupsi NCC, Mantan Gubernur TGB Irit Bicara di Hadapan Media

LOMBOK, iNewsLombok.id — Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, kembali memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, Selasa (6/5/2025).

Pemanggilan ini berkaitan dengan kasus dugaan korupsi kerja sama proyek pembangunan NTB Convention Center (NCC).

Baca Juga

Ultah Mantan Gubernur NTB Bang Zul Dirayakan Tanpa Politik, Penuh Cinta

TGB terlihat hadir sekitar pukul 08.30 WITA, mengenakan kemeja batik dan peci hitam, dan langsung memasuki ruang penyidik tanpa memberi banyak komentar kepada awak media, kecuali ucapan salam. Ia didampingi oleh asisten pribadinya.

Juru Bicara Kejati NTB, Efrien Saputera, membenarkan kehadiran gubernur dua periode tersebut, meskipun ia mengaku belum mengetahui detail materi pemeriksaan.

“Iya benar, beliau hadir hari ini. Tapi soal materinya masih ditangani oleh bidang Pidana Khusus,” katanya.

Baca Juga

Mantan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi Hadiri Peresmian Kantor PB NWDI, 75 Anak Yatim Diberi Santunan

Sementara itu, Kasi Penyidikan Pidsus Kejati NTB, Hendarsyah YP, memilih irit bicara dan langsung masuk ke ruangannya saat dikonfirmasi.

Kasus ini menyeret dua nama yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni mantan Sekda NTB, Rosiady Sayuti, dan eks Direktur PT Lombok Plaza, Doli Suthaja. Keduanya telah menjalani tahap pelimpahan ke Kejari Mataram.

Skandal ini bermula dari kerja sama Pemprov NTB dengan PT Lombok Plaza pada 2012 silam untuk pembangunan NCC di atas lahan milik daerah seluas 31.963 meter persegi di kawasan Jalan Bung Karno, Kota Mataram.

Baca Juga

Kasus Dugaan Korupsi NCC NTB: Kejati Klarifikasi Pemeriksaan TGB, Proyek Rp 360 Miliar Mangkrak!

Proyek ini bernilai Rp 360 miliar dan dilakukan dengan skema Bangun Guna Serah (BGS).

Namun dalam perjalanannya, proyek tersebut tidak pernah direalisasikan. Bahkan, Pemprov NTB tidak menerima kompensasi apapun dari pihak pengembang. Garansi bank sebesar Rp 24 miliar yang seharusnya menjadi jaminan pun diduga palsu dan tidak dapat dicairkan hingga kini.

Kini, lahan yang dimaksud masih kosong dan tidak menunjukkan aktivitas pembangunan, menimbulkan pertanyaan besar soal akuntabilitas kerja sama tersebut di masa kepemimpinan TGB sebagai Gubernur NTB.

Editor : Purnawarman