Afli menilai bahwa Iqbal harus beradu cepat dengan Paslon lain yang sudah lebih dulu mendapatkan kepastian pasangan dan partai pengusung.
"Kerja politik miq Ikbal tentu tidak mudah di sisa waktu jadi perlu pengerahan semua sumber daya politik, jejaring dan intelektual yang dimiliki oleh beliau,"terangnya.
Menurutnya, Partai politik modern sangat ketat dalam menentukan kader yang diusung selain kontribusi di partai, popularitas dan akseptabilitas di publik jadi syarat utama karena semua partai punya target menang di Pilkada mereka tidak mau rugi kehilangan akses berkuasa dengan mengusung calon yang tidak punya prospek menang.
Afli juga menyebut bahwa Kemungkinan tiga pasangan calon di pilgub NTB tipis peluangnya jika kerja-kerja politik dan diplomatis dalam melobi partai politik yang dilakukan oleh Lalu Iqbal maupun PJ gubernur Gita Ariadi gagal terealisasi di dua bulan ini.
"Analisis saya kemungkinan dua Paslon akan head to head lebih terbuka antara Zul- Uhel dan Rohmi Firin lebih realistis jika Golkar menjatuhkan rekomendasi kepada pak Uhel dan Zul. Tetapi jika miq Iqbal mampu meyakinkan partai politik pengusung dan koalisinya saya kira terbuka tiga Paslon akan resmi bertarung di Pilgub NTB,"terangnya.
Alfi yakin Miq Iqbal kalau mau diusung partai benar-benar harus punya posisi dan daya tawar yang tinggi dari kader lain. Sulit di tengah pragmatisme partai politik hanya mengandalkan modal sumber daya intelektual di dunia politik.
"Partai politik butuh cukup logistik untuk operasional dan menghidupkan partai 5 tahun ke depan karena itu menang dan berkuasa adalah cita tertinggi semua parpol jadi harus usung kader yang punya sumber daya kompleks di Pilgub NTB,"ungkapnya.
Editor : Purnawarman