“Tapi yang lebih penting dari itu semua, seni itu dapat mempertajam rasa kemanusiaan, nasionalisme, dan patriotisme,” tandas tokoh yang dijuluki “Datu Lombok” ini.
Satu per satu, senandung keroncong yang menjadi maestro di Tanah Air pun tampil di panggung dan menghibur seluruh hadirin. Tak kecuali lagu-lagu keroncong yang kental dengan nuansa perjuangan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Gatot Dwi Hendro pun memuji kiprah H Rachmat dan PDI Perjuangan yang dinilainya konsisten dalam menjaga pondasi bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, selama ini.
Ketua Program Doktoral Ilmu Hukum Universitas Mataram ini menekankan, menjaga dan merawat Pancasila bukan hanya dengan dihafalkan tapi harus di ejawantahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ini karena Pancasila sesuai kata Bung Karno diambil dari jiwa bangsa,” katanya menekankan.
Karena itu, dirinya pun sangat mengapresiasi syiar Empat Pilar Kebangsaan yang digelar Rachmat Hidayat melalui seni dan budaya.
“Musik tradisional itu adalah warisan adiluhung bangsa,” tandas Prof Gatot.
Editor : Purnawarman