Keduanya dinilai melanggar ketentuan Pasal 3 ayat (1) jo Pasal 18 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU 20/2001, serta ketentuan pasal dalam KUHP.
Kasus tersebut menyebabkan kekosongan kursi PKS di DPRD Lombok Tengah hingga akhirnya Dono Kasino Indro ditetapkan sebagai penggantinya berdasarkan suara sah hasil Pemilu 2024.
Profil Lengkap Dono Kasino Indro
Dono Kasino Indro, 37 tahun, lahir dan besar di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Berdasarkan data KPU, ia menyelesaikan pendidikan di SMAN 2 Mataram pada periode 2004–2007.
Riwayatnya cukup beragam:
Operator alat berat sejak 2021
Ketua kelompok tani (2019–2020)
Anggota perkumpulan penyewaan alat berat Lombok Tengah
Pernah menjadi staf Desa Mertak, pengalaman yang membuatnya memahami dasar-dasar administrasi pemerintahan
Aktif dalam kegiatan sosial di desanya, terutama pada sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur
Pada Pemilu 2024, Dono memperoleh 2.519 suara, berada di bawah Mahrup yang meraih 4.385 suara. Namun sesuai peraturan PAW, suara terbanyak berikutnya berhak menggantikan legislator yang diberhentikan.
Potensi Peran Dono di DPRD
Dengan latar belakang sebagai operator alat berat dan ketua kelompok tani, Dono dinilai memiliki pemahaman yang kuat pada isu infrastruktur desa, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat.
Sejumlah pengamat lokal menilai Dono memiliki peluang mendorong:
Program mekanisasi alat berat untuk desa
Peningkatan akses petani pada permodalan
Penguatan tata kelola desa berbasis transparansi
Percepatan pembangunan jalan usaha tani dan infrastruktur pendukung pariwisata Mandalika
Pelantikan Dono juga menandai momentum baru bagi PKS Lombok Tengah untuk memperbaiki citra pasca kasus korupsi yang menyeret dua kadernya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
