Namun, ombak besar datang secara tiba-tiba dan menghantam keduanya. Rekan korban berhasil menyelamatkan diri, sementara Andri terseret arus laut dan menghilang dari pandangan.
Upaya Pencarian Nonstop Selama Empat Hari
Operasi pencarian dimulai sesaat setelah laporan diterima oleh Basarnas Mataram. Tim SAR melakukan penyisiran dari darat, laut, dan udara menggunakan drone serta perahu cepat. Cuaca yang tidak menentu dan ombak tinggi menjadi tantangan utama dalam proses pencarian.
Tim gabungan yang terlibat antara lain dari Pos SAR Kayangan, Pos AL Lombok Timur, Polair Polres Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, BPBD Lombok Timur, serta nelayan dan warga setempat.
“Seluruh unsur terlibat dengan penuh dedikasi. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR dinyatakan resmi ditutup dan seluruh personel dikembalikan ke satuan masing-masing,” kata Hilmi.
Warga Diharap Waspada Saat Cuaca Ekstrem
Pihak Basarnas mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pemancing, untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca BMKG sebelum beraktivitas di laut.
Ombak tinggi yang terjadi di perairan selatan Lombok dalam beberapa hari terakhir mencapai 2–3 meter, yang berpotensi membahayakan aktivitas di laut terbuka.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak memaksakan diri melaut saat cuaca buruk, karena keselamatan adalah prioritas utama,” tambah Hilmi.
Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat pesisir untuk selalu waspada dan memperhatikan faktor keselamatan sebelum beraktivitas di laut.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
